Jakarta, Kabartujuhsatu.news, Dalam UUD 1945 pasal 10-16 diuraikan dengan jelas tugas-tugas seorang presiden.
Presiden adalah petugas negara atau orang yang melaksanakan tugas-tugas negara.
Frase “Petugas” partai selama dalam konteks calon presiden. Istilah lain diberikan “Mandat”, mandataris MPR, Mandataris ORPOL, dan atau Petugas yang diberikan surat “TUGAS atau Mandat”.
Sebagai mana beberapa waktu lalu tahun 2019, sebagai calon presiden Jokowi juga ditugaskan melakukan pendekatan ke partai lain untuk berkoalisi. Tugas tersebut jelaslah makna PETUGAS PARTAI.
Jadi Renungan kita Bersama, Ungkapan dari Presiden kedua Filipina Manuel L. Quezon: "My loyalty to my party ends where my loyalty to my country begins" yang artinya loyalitas kepada partai berakhir ketika loyalitas kepada negara dimulai.
Maknanya Petugas Negara mulai mengayomi seluruh partai Politik, bukan hanya Partai yang pernah menugaskannya.
Setelah anggota Partai/Kader Partai diserahkan menjadi “Petugas Negara”, Sikap pengabdian partai sudah berakhir, dan Petugas Negara yang bersangkutan berkemestian mengayomi seluruh Partai yang legalitasnya diakui Negara.
Dengan Memahami maisfestasi Pancasila sebagai Spritualitas Bangsa yang universal, maka kita mendorong Calon Peminpin Nasional yang berasal dari Kader Partai akan ditugaskan Rakyat Menjadi Petugas Negara bebas dari intervensi Partai.
Semoga saja siapa pun yang nantinya terpilih sebagai Presiden RI ke-8 mampu mengayomi dan melindungi seluruh komponen bangsa dan tidak hanya menjadi presiden dari partai politik tertentu, tapi jadi PETUGAS Pamong Pancasila melindungi semua Partai, Ormas dan Rakyat Jelata.
(PakJaras)_
