Jakarta, Kabartujuhsatu.news, - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memaparkan 10 fokus kebijakan untuk melanjutkan kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kebijakan tersebut akan diimplementasikan jika dirinya diamanatkan menjadi Presiden RI pada 2024.
Fokus kerja tersebut disampaikan Prabowo saat menjadi pembicara dalam kuliah umum “Executive Education Program for Young Political Leaders” Batch-13, yang diselenggarakan Golkar Institute di DPP Golkar, Jakarta, Kamis (31/8).
"Waktu bersama dengan tim dari Golkar, PAN dan koalisi, diskusi ekonomi kita tanggal 15 Agustus lalu, kita mencanangkan 10 fokus kebijakan yang bilamana kita menerima mandat dari rakyat, ini yang akan kita laksanakan," ujar Prabowo.
Prabowo Subianto menyebutkan 10 fokus kebijakan tersebut yang terdiri dari ketahanan pangan; ketahanan energi; ketahanan air; pengentasan kemiskinan; kesehatan dan farmasi; pertahanan; industrialisasi; transformasi keuangan negara; pendidikan, sains dan teknologi; serta reformasi politik hukum dan birokrasi.
Dalam implementasinya, Prabowo berharap agar Golkar turut membantu memformulasikan langkah-langkah nyata yang diperlukan, sebab, semua hal itu merupakan kepentingan bersama demi kebaikan bangsa dan negara.
"Karena itu saya berharap juga bantuan Golkar untuk mengkaji, menyumbang dan memformulasikan langkah-langkah implementasi," katanya.
Prabowo pun menegaskan, sudah saatnya Indonesia melaksanakan langkah nyata menuju Indonesia Emas 2045, seperti penerapan strategi Ekonomi Pancasila yang dicanangkan oleh Jokowi.
"Kita jangan hanya bicara gagasan besar, sekarang harus rencana pelaksanaan, Pak Jokowi sudah meletakkan dasar ekonomi Pancasila," katanya.
Diterangkan bahwa"Ekonomi Pancasila merupakan ekonomi gabungan terbaik dari kapitalisme dan yang terbaik dari sosialisme, Ekonomi Pancasila merupakan ekonomi jalan tengah" tandasnya.
Prabowo menegaskan bahwa Ekonomi Pancasila bukan hanya mampu membuka lebar kesempatan berinovasi dengan kebebasan pasar, tetapi juga ekonomi yang memperhatikan dan mengadakan _social safety net_ untuk masyarakat paling lemah, pungkasnya.
(Red/*)