Gowa, Kabartujuhsatu.news, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Training of Trainers (TOT) Pengelolaan Simpan Pinjam bagi Penyuluh dan fasilitator Desa di wilayah Program READSI angkatan V.
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, usaha di sektor pertanian masih memiliki prospek menjanjikan.
"Pertanian tidak ada matinya. Peluang ini sangat besar di agribisnis, selama manusia membutuhkan makanan," ujar Syahrul.
Sementara itu, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan, pertanian adalah salah satu sektor paling penting dalam menjaga keberlangsungan negara.
Dengan kata lain, pekerjaan di sektor pertanian adalah pekerjaan masa depan.
"Presiden Joko Widodo menyiapkan dana lebih dari Rp 108 triliun untuk melakukan transformasi ekonomi di bidang ketahanan pangan," kata Dedi saat membuka pelatihan Kelembagaan Usahatani bagi petani di wilayah Program READSI.
Jokowi menyampaikan hal ini ini di hadapan wakil presiden, Ketua MPR, Ketua DPR, Ketua DPD, jajaran menteri, dan para pejabat negara lainnya dalam Sidang RAPBN dan Nota Keuangan tanggal 16 Agustus 2023.
Dedi mengatakan, upaya ini harus disertai usaha dari petani, penyuluh, dan segenap insan pertanian lainnya untuk selalu berupaya meningkatkan produktivitas pertanian.
"Seluruh pihak terkait harus meningkatkan kapasitasnya melalui berbagai pelatihan teknis maupun manajemen," ucap Dedi.
READSI merupakan salah satu program yang dinilai sukses dalam pemberdayaan petani skala kecil dan konsep READSI ini terus direplikasi dan diperbarui untuk meningkatkan efektifitas pemberdayaan petani.
"Salah satu komponen penting pemberdayaan adalah penguatan kelembagaan petani," kata dia
Kegiatan yang berlangsung dari 18 -22 September 2023 ini diikuti 34 peserta yang terdiri dari Kabupaten Luwu Utara dan Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan yang dilaksanakan di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku.
TOT ini diharapakan dapat meningkatkan kemampuan penyuluh dan fasilitator desa dalam menfasilitasi pelatihan pengelolaan simpan pinjam bagi petani dengan memberikan pemahaman tentang peningkatan pendapatan dan kesejahteraan anggota kelompok tani.
Kepala BBPP Batangkaluku, yang diwakili oleh Koordinator Penyelenggaraan Pelatihan, Sugeng Mulyono, mengatakan dengan adanya kegiatan ini peserta diharapkan mampu memfasilitasi Pelatihan Pengelolaan Simpan Pinjam bagi perwakilan anggota Poktan di wilayah kerja READSI dengan memberikan pemahaman tentang peningkatan pendapatan dan kesejahteraan anggota melalui pemberian pinjaman ke anggota untuk menambah modal usaha atau kebutuhan.
Adapun hasil kegiatannya adalah diberikanya materi tentang pengertian kelompok simpan pinjam, pinjaman panduan layanan penyusunan laporan keuangan, teknik fasilitasi, praktek fasilitasi dan kelompok penunjang yaitu kebijakan program Readsi dan rencana tindak lanjut.