Borong, Kabartujuhsatu.news -, Dari seluruh Desa di Indonesia, Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT) memilih tiga untuk mengikuti Lomba Desa Wisata yang dilaksanakan oleh Kemendes PDTT 2023. yakni, Desa Lifuleo Kabupaten Kupang, Desa Watuhadang Kabupaten Sumba Timur dan Desa Wisata Golo Loni Kabupaten Manggarai Timur.
Pers Rilis, Desa Wisata Golo Loni di Kabupaten Manggarai Timur kembali meraih prestasi membanggakan dengan masuk 45 Besar Lomba Desa Wisata Nusantara untuk Kategori Desa Sangat Tertinggal / Tertinggal / Berkembang. Lomba yang diselenggarakan oleh Kemendes PDTT tersebut melibatkan seluruh desa wisata di Indonesia.
Provinsi Nusa Tenggara Timur menempatkan tiga desa pada 45 Besar yakni Desa Lifuleo Kabupaten Kupang, Desa Desa Watuhadang Kabupaten Sumba Timur dan Desa Wisata Golo Loni Kabupaten Manggarai Timur.
Desa Golo Loni menjadi satu-satunya desa wisata di Kawasan Floratama (Flores, Alor dan Lembata) yang meraih predikat tersebut. Prestasi yang diraih oleh Desa Wisata Golo Loni adalah yang keempat sejak penetapanya sebagai desa wisata pada tahun 2020.
Prestasi pertama adalah penghargaan dari Kemenparekraf sebagai Desa Wisata Simbol Kebangkitan Ekonomi Nasional Pasca Pandemi Covid 19.
Prestasi kedua, 300 Besar pada Lomba Anugerah Desa Wisata Indonesia tahun 2022 serta Ketiga 10 Besar Anugerah Pesona Indonesia (API) untuk Kategori Dataran Tinggi Terbaik di Indonesia.
Tahap selanjutnya, pihak desa akan melakukan presentasi di hadapan Tim Juri untuk menentukan 15 desa yang akan mendapatkan hadiah uang tunai dari Kemendes PDTT.
Setelah presentasi, dilanjutkan dengan Verifikasi Lapangan yang ditandai dengan kunjungan langsung tim juri ke desa wsiata pada bulan Oktober – November 2023.
Tahap akhir dari lomba tersebut adalah Pemberian Apresiasi & Pengumuman Pemenang , Pemenang Desa Tematik dan Pemenang Desa Favorit .
Adapun tujuan pelaksanaan lomba ini adalah untuk meningkatkan inovasi dan kreatifitas desa dalam memanfaatkan potensi sumber daya guna mewujudkan desa wisata yang berdaya saing sebagai salah satu upaya dalam pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi covid 19.
Selain itu ajang ini diharapkan mampu mewujudkan desa yang berbasis desa wisata guna mewujudkan ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan berkualitas dan berkeadilan, pengembangan wilayah untuk mengurangi kesenjangan, sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing, revolusi mental dan pembangunan kebudayaan, infrastruktur untuk ekonomi dan pelayanan dasar serta peningkatan implementasi pilar-pilar Sustainable Development Goals (SDGs) Desa serta indikator-indikator didalamnya pada desa-desa di Indonesia.***
Penulis: Agustinus Ardi