Guru Inspiratif, Tiga Kepsek di Soppeng Komitmen Ubah Pola Pikir Sampah Jadi Rupiah
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Guru Inspiratif, Tiga Kepsek di Soppeng Komitmen Ubah Pola Pikir Sampah Jadi Rupiah

    Kabartujuhsatu
    Kamis, 26 Oktober 2023, Oktober 26, 2023 WIB Last Updated 2023-10-26T14:20:52Z
    masukkan script iklan disini

    Soppeng, Kabartujuhsatu.news, menelisik cemohan menjadi inspirasi, itulah yang dilakukan 3 sosok kepala sekolah di lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Soppeng.

    Ketiga Kepala Sekolah tersebut berada di Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng yakni Kepala Sekolah SDN 23 Tanete Naharuddin, Kepala Sekolah SDN 7 Salotungo Abdul Asis dan Kepala Sekolah SD 237 Ale Tellue Muhlis.

    Mereka mengubah dari cemoohan menjadi Inspirasi untuk Lingkungan Bersih.

    Ketiganya berupaya mempromosikan terkait kesadaran lingkungan dan keberlanjutan dalam menghadapi tantangan saat ini  dengan penuh semangat dan tekad demi sebuah paradigma yang dimulai dari lingkungan sekolah mereka masing-masing.

    Meskipun mereka telah memulai inisiatif bank sampah di sekolah masing-masing, seringkali mereka dihadapkan pada nada miring dan cemoohan dari sebagian orang yang masih memiliki pandangan negatif terhadap keberadaan bank sampah. 

    Namun, ketiganya memilih untuk melihat pekerjaan ini sebagai sebuah misi mulia yang dapat membentuk perilaku berkelanjutan dan tanggung jawab lingkungan di kalangan pelajar.

    Naharuddin, Abdul Asis, dan Muhlis bersama-sama berkomitmen untuk mengubah persepsi negatif menjadi inspirasi positif. 


    "Kami percaya bahwa bank sampah di sekolah tidak hanya membantu mengelola sampah, tetapi juga membimbing generasi muda untuk menjadi agen perubahan dalam menjaga kebersihan lingkungan, ungkap Kepsek SDN 23 Tanete Naharuddin, Kamis (26/10/2023).

    Menurutnya sangat penting untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa bank sampah bukan hanya tentang sampah, tetapi juga tentang pendidikan lingkungan, sehingga itulah yang menjadi fokus utama kami bertiga, terangnya.

    "Dalam merubah pola pikir masyarakat memang terkadang diperhadapkan adanya kesulitan namun dengan komitmen yang kuat, semangat untuk tujuan yang lebih baik maka tidak ada kata susah, yang dimulai dengan kebiasan, tegas Naharuddin mantan kepsek SDN Umpungeng ini.


    Sementara itu Kepsek SDN 7 Salotungo Abdul Aziz menuturkan, " Dalam pandangan kami, pekerjaan ini membutuhkan dukungan dan pemahaman dari semua pihak agar dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat setempat, jelasnya.

    "Jadi disamping Lingkungan bersih dan sehat sehingga kita dapat terhindar dari segala penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang kurang bersih, namun disisi lain juga ada nilai ekonomi jika dikelola dengan baik dan berkelanjutan, tandasnya.

    "Kami berharap ini menjadi komitmen kami untuk terus menjaga lingkungan yang bersih dan bebas dari sampah yang dimulai dari lingkungan masing-masing.

    "Terkait keberlanjutan, ada pola yang akan dilakukan yang dikelola secara profesional yang juga berdampak ekonomi kepada masyarakat, tandasnya.

    Kepsek Ale Tellue Muhlis menambahkan bahwa"Yang pasti bahwa butuh kesadaran tinggi, katanya.

    "Karena Bersih adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah, dan bau, sehingga lingkungan yang sehat sudah tentu bersih. 

    "Dan kebersihan lingkungan harus dimulai dari rumah dulu. 

    "Jika semua rumah dan halaman sudah bersih maka lingkungan tersebut dapat dikatakan lingkungan yang bersih dan sehat, begitupun dilingkungan sekolah, pungkasnya.

    (Red)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini