Bone, kabartujuhsatu.news, Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan modal bangsa Indonesia adalah Pertanian. Keuntungan bisnis Pertanian pun tesebar mulai dari hulu hingga hilir yang bisa digeluti petani.
Baginya menjadi petani yang berwirausaha di Indonesia adalah orang keren dan memastikan diri sebagai orang mampu secara finansial.
"Pertanian harus mampu mencukupi kebutuhan barang sekaligus jasa yang terkait. Dengan kata lain, untuk memajukan pertanian, khususnya meningkatkan kesejahteraan petani, peningkatan produksi dan produktivitas di sub sektor budidaya saja tidak cukup, " tegasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan sudah saatnya petani melakukan pertanian sebagai agribisnis, yang akan hanya memenuhi kebutuhan keluarga sendiri.
Petani juga sudah saatnya membuat turunan berupa olahan untuk mendapatkan nilai tambah, begitupun mendapatkan akses pasar yang baik.
"Pertanian kini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan masyarakat. Sudah saatnya pertanian dijadikan agribisnis guna meningkatkan penghasilan," tuturnya.
Melihat pentingnya peranan kewirausahaan untuk pemberdayaan petani, BPPSDMP melalui UPT Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku melaksanakan Pelatihan Kewirausahaan Agribisnis bagi petani tahap II, yang berlangsung di 5 (lima) lokasi di Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan antaranya, P4S Wanua Lampoko, BPP Tanete Riattang, BPP Tanete Riattang Timur, P4S Annisa Ghony dan BPP Awangpone yang masing-masing lokasi diikuti sebanyak 30 orang peserta dari bebagai kelompok tani di daerah tersebut.
Adapun tujuan pelatihan ini untuk meningkatkan kualitas petani dalam berwirausaha sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan, selain itu sasarannya adalah untuk mencetak wirausaha yang berkompeten di bidang agribisnis serta tercapainya petani yang mandiri dan sejahterah.
Dihubungi terpisah, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP), Muhammad Sidiq mengatakan BBPP Batangkaluku sebagai UPT Pelatihan menjaga komitmen untuk mendukung tercapainya SDM pertanian yang berdaya saing, maju, mandiri dan modern.
Pada kegiatan ini terdapat 3 materi yang difokuskan, yakni Kebijakan Pengembangan Komoditas Pertanian dengan metode pembelajaran ceramah dan diskusi, Penguatan Peran Kelembagaan Petani dengan metode pembelajaran (ceramah, diskusi dan Praktek ) serta yang ketiga Kewirausahaan Agribisnis dengan metode pembelajaran (ceramah, duskusi dan Praktek).