Lutim, Kabartujuhsatu.news Memasuki pekan kelima pasca kejadian lakalantas yang melibatkan seorang oknum anggota polri yang mengakibatkan kaki salah seorang korban harus di amputasi.
Satuan lalulintas (satlantas) polres Luwu Timur (Lutim), Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) akan segera lakukan gelar perkara sekaligus penetapan tersangka atas kejadian lakalantas pada Kamis 31 Agustus 2023 di desa Manurung, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur.
Hal ini dijelaskan oleh Ketua Pelaksana Harian (Kalakhar) Lembaga Kajian dan Advokasi HAM Indonesia (LHI) Iskaruddin yang juga merupakan pendamping pada kasus yang dialami saudari Fitri Tanari yang diketahui merupakan Sekretaris Desa Manurung.
"Kami dapat informasi dari Pak Kanit Laka Halmayyudin, pekan ini akan dilakukan gelar perkara, dan sementara lakukan persiapan yang diperlukan sembari menunggu pelimpahan kasus ke JPU Kejari Lutim," jelas Iskar.
Selain soal jadwal gelar perkara, Iskar juga menuturkan bahwa suami korban, Darson Lasampa telah menyampaikan pesan yang cukup menohok terkai proses hukum yang sedang berjalan.
"Selaku suami dari Ibu Fitri, Pak Darson juga ada titip pesan ke kami lewat pesan WhatsApp setelah mendapatkan informasi langsung dari Kasatlantas Iptu Sarifuddin melalui via telepon bahwa pekan ini setelah gelar perkara akan ada penetapan tersangka, demikian bunyi pesan WhatsApp suami korban (Darson Lasampa) ke kami," terang Iskar.
Berikut pesan Darson Lasampa:
_"Salam hormat saya kepada segenap jajaran satlantas polres Lutim"_
_Terimakasih dan apresiasi yang tinggi atas profesionalisme jajaran satlantas polres Lutim"_
_"Saya dan Ibu Fitri sudah siap lahir & batin jika nantinya Ibu Fitrilah yang dijadikan tersangka dalam kasus ini, dan kami siap menghadapi proses selanjutnya_
Pesan ini kata Iskar sudah diteruskan ke pimpinan LHI untuk dikaji sebagai bahan pertimbangan untuk langkah-langkah selanjutnya," ujar Iskar.
"Semoga penegakan hukum di negeri ini tidak tajam kebawah dan tumpul ke atas, pungkasnya.
(Red/*)
