Soppeng, Kabartujuhsatu.news, Para Kepala Sekolah SD se-Gugus 3 Kabupaten Soppeng rutin menjalankan programnya yang sudah diagendakan tiap bulannya yakni Kegiatan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) yang dilaksanakan secara bergiliran pelaksana kegiatan (tuan rumah) disetiap sekolah yang terhimpun di wilayah gugus tersebut.
Kali ini agenda kegiatan KKKS bulan Oktober berbeda dari bulan bulan sebelumnya karena para Kepala Sekolah harus mempersiapkan diri secara mental dan fisik sebelum berangkat ke Sekolah yang akan dituju. Rabu (18/10/2023).
Sekolah Dasar Negeri 16 Liangeng Desa Umpungeng Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng, menjadi giliran pelaksana kegiatan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S). Dimana keberadaan sekolah ini atau daerah ini jarang kita dengar atau diketahui warga di kabupaten Soppeng.
Keberadaan Sekolah ini memang masuk kedalam salah satu kategori sekolah terpencil, karena untuk mencapai lokasi tersebut para Kepala Sekolah se-gugus 3 harus melewati jalan setapak yang sangat sempit (motor susah berpapasan, salah satunya harus berhenti), mendaki gunung dibarengi tebing tinggi, juram yang dalam, yang pastinya menantang dan lintasan penuh hambatan dan rintangan yang pastinya menguji nyali dan adrenalin. Namun, tekad yang kuat membangun pendidikan dari pelosok Soppeng membuat mereka begitu bersemangat menempuh medan yang berat tersebut.
Jarak dari sekolah inti (SDN.3 Lemba) di ibu kota Kabupaten Soppeng untuk sampai ke lokasi memang butuh waktu, mental, dan fisik yang benar benar harus ekstra fit.
Kunjungan kegiatan K3S ini disamping membicarakan hal hal yang sangat urgen teknis pendidikan, juga untuk melihat dan merasakan bagaimana kondisi pendidikan di liangeng, terutama tantangan bagi kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan yang berada di pedalaman (SDN.16 Liangeng) untuk saling mensuport bersama-sama memajukan sistem pendidikan yang lebih baik.
"Kami sangat salut akan semangat, perjuangan, dan dedikasi teman-teman di SDN.16 Liangeng dengan kegigigihan selama bertahun tahun mengabdi di daerah pegunungan/terpencil ini punya visi kuat yaitu agar warga di daerah terisolir itu tidak terbelakang pendidikannya.
"Namun, tekad yang kuat membangun pendidikan dari pelosok negeri membuatnya begitu bersemangat menempuh medan yang berat tersebut tiap harinya". Tutur Hasanuddin (Pengawas Gugus 3). Kamis (19/10/2023).
Lanjut dikatakan, disela istrahat dalam perjalanan menuju ke SDN. 16 Liangeng kami sempat ketemu warga setempat yang kebetulan istrahat juga diperjalanan sambil bincang bincang tentang keadaan Dusun Liangeng, Dusun Liangeng Desa Umpungeng terdiri atas berbagai profesi, namun secara umum masyarakat Liangeng Desa Umpungeng berprofesi sebagai Petani.
"Komoditi unggulan masyarakat di sana umumnya Cengkeh, Kakao, Kopi, Jahe, Kemiri, Pangi (keluwak) dan Fanili. Selain pertanian, Liangeng Desa Umpungeng juga dikenal sebagai sentra produksi Gula Aren.
"Banyak potensi sumber daya alam lainnya yang belum tergarap dengan baik akibat dari keterbatasan kemampuan tehnik dan keterampilan yang dimiliki warga.
Olehnya itu, peran lembaga kependidikan (SDN.16 Liangeng) keberadaannya sangat dibutuhkan ditengah-tengah masyarakat untuk membangun generasi yang cerdas, Sumber Daya Manusia yang handal, sehingga peningkatan kreatifitas dan kemampuan memberi nilai tambah di daerah ini adalah kunci keberhasilan yang harus menjadi perhatian semua pihak khususnya Pemerintah.
Sementara itu Kepala Sekolah yang lainnya sangat menikmati perjalanan yang penuh tantangan itu namun terbayarkan oleh sajian keindahan panorama pegunungan Liangeng, juga sambutan hangat, keramah-tamahan dan semangat gotong royong yang merupakan karasteristik warga Dusun Liangeng Desa Umpungeng.
(Red/ARS)