Tari Mappano Lolo Jadi Penampil Terbaik Lomba Tari Kreasi di Perayaan HUT Sulsel ke-354
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Tari Mappano Lolo Jadi Penampil Terbaik Lomba Tari Kreasi di Perayaan HUT Sulsel ke-354

    Kabartujuhsatu
    Selasa, 24 Oktober 2023, Oktober 24, 2023 WIB Last Updated 2023-10-24T19:05:15Z
    masukkan script iklan disini

    Soppeng, Kabartujuhsatu.news, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Soppeng bersama Ketua Majelis Agung Raja-Raja dan Sultan (Mars) Kabupaten Soppeng dan Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Soppeng turut hadir dan mendampingi para kontingen budaya Kabupaten Soppeng pada acara pembukaan Hari Jadi Sulawesi Selatan yang ke-354 yang dilaksanakan di kompleks Taman Budaya Benteng Somba Opu dan Centre Point of Indonesia (CPI), Makassar Sabtu (21/10/2023).

    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Soppeng Andi Sumangerukka. S, SE.,S.Sos.,M.Si mengatakan bahwa satu lagi prestasi penting dan patut kita berbangga bagi Kabupaten Soppeng adalah Kontingen Budaya Soppeng khususnya Tari berhasil keluar sebagai Penyaji atau Penampil Terbaik pada Lomba Tari Kreasi yang berbasis kearifan Lokal pada Ajang Festival Budaya Daerah Sulawesi Selatan Tahun 2023 yang digelar di Benteng Somba Opu Makassar. Ungkapnya, Selasa (24/10/2023).

    Ajang ini diikuti oleh Utusan dari seluruh Kabupaten/Kota se Sulawesi Selatan termasuk kabupaten Soppeng yang kegiatannya dimulai pada tanggal 20 sampai dengan 22 Oktober 2023 dengan menampilkan Tari Kreasi Keunggulannya masing-masing daerah.


    Ia menyebut bahwa Utusan Kabupaten Soppeng yang diwakili oleh Sanggar Seni Kawali (SSK) menampilkan Tari Kreasi Mappano Lolo atau Maddebbang [dalam Bahasa Bugis] atau prosesi aqiqah dalam adat tradisional Bugis Soppeng yang tetap dengan balutan ajaran Islam. Tutur Andi Ukka sapaan akrab Kadisdikbud Soppeng.

    Sementara itu Kepala Bidang Kebudayaan Dr. Karim, M.Pd dalam Deskripsi tarian ini mengatakan bahwa dalam prosesi aqiqahan ini, ada kegiatan Maddebbang atau membuat tempat berbentuk segi empat yang kira-kira berukuran 1.5 meter persegi dari salima atau anyaman bambu.


    "Ini adalah simbol orang Bugis dalam menjaga bayi dan seluruh anggota keluarganya dari bala dan mara bahaya, terangnya.

    Diterangkan bahwa, "Tradisi Madebbang ini adalah pembuatan rebbang atau pagar yang terbuat dari bambu berbentuk segi empat panjang mengitari tanah tempat menanam ari-ari bayi yang baru saja lahir.

    "Makna rebbang yang memiliki empat sisi bahwa, hal tersebut sebagai acuan untuk mengukur tingkat kesempurnaan yang dimaksud itu adalah keberanian, kebangsawanan, kekayaan, dan ketampanan atau kecantikan kelak menjadi sebuah pengharapan bagi sang anak.

    "Pada tradisi Madebbang ini diwajibkan untuk menyediakan rebbang atau pagar sesajian dalam acara aqiqahan, harus dibuat rebbang atau pada sesajian yang terbuat dari bambu bahan pokok pembuatan bala soji adalah bambu yang bermakna bahwa pohon bambu ketika awal pertumbuhannya atau sebelum memunculkan tunas dan daunnya, terlebih dahulu menyempurnakan struktur akarnya.

    Ungkapan cerita dari tarian tersebut dikemas dengan apik oleh penari terdiri dari 7 perempuan dengan iringan musik hidup yaitu suling, pacing-pacing, gendang, rabbana, rinci, gitar, bas dan lain-lain.

    Published : ARS
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini