Junjung Tinggi Budaya Di Wilayah Perbatasan, Satgas Yonif 122/TS Ikut Serta di Festival Seni Budaya dan Persembahan Hasil Bumi Klasis GKI Kerom Papua
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Junjung Tinggi Budaya Di Wilayah Perbatasan, Satgas Yonif 122/TS Ikut Serta di Festival Seni Budaya dan Persembahan Hasil Bumi Klasis GKI Kerom Papua

    Kabartujuhsatu
    Selasa, 07 November 2023, November 07, 2023 WIB Last Updated 2023-11-08T00:08:11Z
    masukkan script iklan disini

    Papua, Kabartujuhsatu.news, Dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan Satuan Tugas Pengaman perbatasan RI-PNG Sektor Utara, Yonif 122/TS, yang berada di bawah Kolakopsrem 172/PWY Pos Komando Taktis (Kotis) ikut serta dalam Festival Seni Budaya dan Persembahan dalam rangka menggerakkan kemandirian, mewujudkan keadilan, perdamaian dan kesejahteraan.

    Kegiatan tersebut merupakan  potensi yang dimiliki, salah satunya yang diputuskan dalam rencana strategis (renstra) tahun 2022 pada Sidang klasis ke IV yaitu mewujudkan suatu festival yang berkolaborasi antara seni budaya dan komoditas hasil pertanian dan hasil bumi, hal tersebut disampaikan Pasi-1/intel Satgas Yonif 122/TS Pada keterangan tertulisnya. Selasa (7/11/2023).

    “Dalam kekuatan itu kami dapati bahwa potensi sesungguhnya pada setiap Masyarakat itu ada pada potensi pertanian karena transmigrasi pada awalnya masuk di Keerom itu memang fokus pada bidang pertanian, peternakan, perikanan dan lain-lain,” Ungkap Pasintel Satgas

    Persembahan hasil bumi ini, menurut Pendeta Abaa, serupa dengan suku Jawa yang menyebutnya undu-undu, di Toraja, Manado dan Ambon disebut dengan pengucapan syukur, Batak menyebutnya mangotil (memetik buah). Di Papua sendiri persembahan serupa dikenal dengan fan nanggi, dan suku Lani dengan pesta bakar batu.


    “Keragamaman itu yang kita gabung dengan sebuah nama yang kita abaikan sebutan dalam bahasa daerah tapi kita satukan konsepnya menjadi persembahan hasil bumi untuk mencakup semua suku bangsa, itu ide-ide dasarnya. Dalam persiapan ini, kita coba lakukan itu sehingga menjadi persembahan inovasi terbaik di tahun ini,” ulas Abaa.

    Selain itu pada Perayaan ke I7 tahun inipun, Klasis GKI Keerom berinovasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan/jemaat, mendorong pertumbuhan UMKM, mendorong kehidupan kebhinekatunggalikaan sebagai bagian dari kebutuhan pelayanan gereja di tengah masyarakat.

    Di tempat yang sama, ketua panitia kegiatan, Pnt. Alfredo Masoka, secara teknis menjelaskan persiapan sore kemarin sudah mencapai 75 persen untuk pembangunan pondok daun sebagai tempat penyerahan hasil bumi yang akan dihantar para jemaat.

    Kegiatan festival akan dimulai pada pukul 06.00 dan start parade budaya mulai pukul 08.00 yang mengambil start di depan kantor Samsat Keerom menuju lapangan Swakarsa yang menjadi pusat kegiatan berlangsung.
    Kegiatan ini juga menjalin kemitraan dengan klasis-klasis terdekat dan tak terkecuali pihak perbankan di Arso.

    Published : HSN 
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini