Kementan Latih Petani dan Penyuluh Upaya Tingkatkan Produksi dan Daya Saing
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Kementan Latih Petani dan Penyuluh Upaya Tingkatkan Produksi dan Daya Saing

    Kabartujuhsatu
    Kamis, 16 November 2023, November 16, 2023 WIB Last Updated 2023-11-16T14:37:42Z
    masukkan script iklan disini


    Gowa, Kabartujuhsatu.news, Kementerian pertanian memiliki atensi yang besar dalam rangka menumbuhkan minat generasi milenial dalam mengembangkan pertanian modern melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) dan menerapkan berbagai strategi Kementan terus berupaya meningkatkan kualitas dan kompetensi SDM di bidang pertanian. 


    Salah satu strategi yang dilakukan Kementerian Pertanian adalah melakukan penguatan kapasitas SDM pertanian. 


    Melalui Program Rural Empowerment Agriculture Development Scaling up Innitiative (READSI), Kementan menggelar  Pelatihan Teknis Smart Agribisnis bagi Penyuluh Pertanian dan Petani Millenial wilayah READSI di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Barangkaluku, yang dilangsungkan mulai tanggal 16/11/2023 hingga 18 November 2023.


    Adapun tujuan pelatihan ini yakni untuk meningkatkan pemahaman peserta dalam implementasi usaha pertanian yang cerdas dan menguntungkan serta mendorong terimplementasinya pertanian yang inovatif dan berdaya saing menyongsong kemandirian dan kesejahteraan petani. 



    Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan kita harus meningkatkan produktivitas semua komoditas. 


    Menurutnya, "Dengan produksi melimpah maka daya saing tinggi, dapat bersaing dengan produk luar sehingga bisa ekspor yang tentunya dengan kualitas yang harus bagus. 


    Dedi Nursyamsi menekankan bahwa, Peran penyuluh amat penting sebagai lokomotif dalam mendorong sektor pertanian.


    Bahkan kata Dedi Pertanian merupakan sektor paling penting semenjak adanya peradaban manusia, saat ini dan masa yang akan datang.


    "Oleh karena itu mengingat pangan ini merupakan kebutuhan yang semakin modern dengan semakin beragam dari sektor-sektor ekonomi dan non pertanian lainnya yang harus tetap menjadi  perioritas utama  bahwa sektor pertanian harusnya dipandang sebagai sektor masa depan yang sangat menjanjikan. 


    "Melalui program READSI, pelatihan ini salah satu tujuannya adalah bagaimana memberdayakan petani baik kelompok tani maupun secara berkelompok atau individu agar supaya petani bisa berdaya, bisa mengakses sumber-sumber perekonomian agar nantinya betul-betul bisa meningkatkan kesejahteraan petani melalui kegiatan pertanian," jelasnya.


    Didepan seluruh peserta Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwasanya petani milenial adalah pelaku regenerasi petani, petani penerus, petani harapan bangsa, petani harapan kita semua. 


    "Maka dari itu harus melakukan agribisnis, pertanian itu harus melakukan transformasi dari pertanian, yang tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri namun menjadi pertanian untuk semua. 


    Tak hanya itu lanjut Dedi, Harus juga ada kesinambungan pertanian melalui agribisnis, karena itu dengan agribisnis kita dapat mendapatkan peluang untuk memperoleh keuntungan yang banyak dan semaksimal mungkin. 


    Ia menegaskan bahwa kita harus beragribisnis, harus menjadi wirausaha muda pertanian, imbuhnya. 


    Sementara Muhammad Amin, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian mengatakan bahwa menteri pertanian saat ini terus berupaya kepada kita semua dan tentu memberikan dukungan besar kepada para petani, para kelompok tani dan khususnya kepada penyuluh agar supaya pertanian ini harus kita kawal dengan baik untuk peningkatan produksi dan produktivitas serta mengoptimalkannya agar dapat mengejar ketinggalan.



    "Maka dari itu menteri pertanian tidak henti-hentinya memberikan dukungan karena menyangkut hajat orang banyak dan sektor pertanian ini  tidak bisa dilakukan sekedar main-main saja, maka dari itu tiga tujuan pembangunan pertanian ini harus di optimalkan, pertama bagaimana menyediakan pangan bagi 275 juta jiwa dari penduduk Indonesia, kedua meningkatkan kesejahteraan petani, agar supaya petani disektor pertanian ini meningkatkan pendapatannya, agar kesejahteraannya juga bisa terpenuhi dengan baik serta yang ketiga meningkatkan ekspor, melalui sektor pertanian dengan komoditas-komoditas strategis, tiga tujuan pembangunan pertanian menjadi konsentrasi kementerian pertanian, paparnya.



    Dalam kegiatan pelatihan ini, peserta berjumlah 136 orang yang meliputi 100 orang petani millenial yang berasal dari 5 (lima) Provinsi wilayah Program READSI serta 18 petani milenial dan18 penyuluh pertanian yang berasal dari 9 Kabupaten di Sulawesi Selatan yakni Bulukumba, Sinjai, Bone, Soppeng, Wajo, Pare Pare, Barru, Pangkep, dan Kab. Maros.


    Sementara itu, Narasumber dalam pelatihan ini merupakan ahli dan atau praktisi yang kompeten yang berasal dari beberapa instansi yang fokus dalam pengembangan agribisnis.


    Dalam kegiatan ini juga membahas beberapa materinya antara lain, Kebijakan Pengembangan Smart Agribisnis, Smart Agribisnis dan Pertanian Modern, Teknologi Pertanian Modern dan Perangkat Lunak Pertanian, Pengelolaan Permodalan Usaha dan Penggunaan Teknologi untuk Pengelolaan Keuangan dan Investasi Agribisnis dan Pemasaran.


    (Red/AL)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini