Luwu Timur, Kabartujuhsatu.news, Pasca Covid 19 melanda seluruh negeri termasuk di Luwu Timur (Lutim) provinsi Sulawesi Selatan, kini kembali dilanda kondisi kemarau ekstrem yang disebut El Nino.
Dalam kondisi tersebut Pemerintah Indonesia melalui kementerian pertanian terus mencari solusi untuk penguatan ketahanan pangan.
Tak sedikit para petani kewalahan dengan kondisi El Nino ini yang memberikan beberapa dampak yang signifikan di antaranya kekeringan, kekurangan air bersih, gagal panen, serta kebakaran hutan dan badai hebat.
Dengan kemarau yang berkepanjangan ini membuat sejumlah Desa di Indonesia mengalami Inflasi pangan sehingga Pemerintah bertanggung jawab untuk tetap membuat program dalam rangka kedaulatan pangan,
Namun tidak bagi petani di Desa Tampinna Kecamatan Angkona Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), petani telah berhasil menekan Inflasi tersebut.
Pasalnya meski kemarau petani sawah tadah hujan yang ada di Desa Tampinna tetap bisa penen dengan jumlah hasil berkisar 50 hingga 60 karung per hektarnya.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua RT pria yang akrab di sapa Subuh di wilayah Desa Tampinna Luwu Timur, Jumat (10/11/2023).
Kata Dia, "Alhamdulillah kami disini baru saja panen dan hasilnya lumayan ada yang dapat 50 karung dan ada juga yang menghasilkan 60 karung" ungkapnya.
"Sawah disini tadah hujan jadi kalau kemarau seperti ini kami ambil air dari sungai dengan cara pompanisasi dengan menggunakan mesin Alkon, tuturnya.
Dia mengatakan, "Ada beberapa yang menjadi kendala kami disini yaitu kami hanya memiliki 1 traktor kelompok, sementara lahan disini luasnya lebih dari 50 haektar.
"Kemudian Pompa air juga masih kurang hanya ada 2, kalau bibit padi di musim tanam ini, kami mendapatkan bantuan dari BPP Kecamatan Angkona, tandasnya.
"Semoga musim tanam kedepan masih ada bantuan bibit,, harapnya.
Sementara itu, Jumardi pendamping Desa Tampinna saat di mintai keterangan oleh awak media mengatakan, "Selain petani sawah, petani jagung yang ada di desa Tampinna tetap panen dengan hasil panen yang lumayan, meskipun saat ini musim kemarau, terangnya.
Dengan adanya potensi desa Tampinna yang dinilai sangat luar biasa ini, kami selaku pendamping Desa berharap dengan adanya program ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat, pemerintah Desa Tampinna lebih memaksimalkan dan menggali potensi Desa yang ada saat ini dengan cara membuat kegiatan kegiatan yang betul-betul bisa berdampak langsung ke masyarakat terlebih untuk kedaulatan pangan desa, pungkasnya.
Published : Iskaruddin