Jakarta, Kabartujuhsatu.news, Peneliti Senior Political Weather Station (PWS) Sharazani mengungkapkan bahwa analisis sejumlah pengamat yang memprediksi elektabilitas Prabowo Subianto bakal anjlok pasca menggandeng Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden (cawapres) ternyata tidak terbukti.
Gonjang-ganjing Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang batas usia cawapres serta isu politik dinasti yang terus digoreng sejumlah pihak, ternyata tidak berdampak negatif terhadap pasangan Prabowo-Gibran.
Pasangan Prabowo-Gibran masih memiliki elektabilitas tertinggi dari tiga pasangan capres-cawapres yang telah resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Ketika PWS menanyakan kepada responden, pasangan manakah yang akan dipilih jika Pemilu dilaksanakan saat ini, Prabowo-Gibran memperoleh elektabilitas 39,7% unggul cukup signifikan atas Ganjar-Mahfud MD dan Anies-Cak Imin,” kata Sharazani
PWS menemukan arah dukungan simpatisan Jokowi, sebagian besar semakin solid memilih Prabowo-Gibran, pada format simulasi tiga pasangan maupun simulasi head to head, posisi pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di puncak elektabilitas dari Ganjar Pranowo-Mahfud MD maupun Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
“Pertama-tama ketika PWS mengajukan pertanyaan kepada responden, seandainya Pemilu dilaksanakan saat ini dan diikuti tiga pasangan (Prabowo-Gibran, Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin) pasangan manakah yang dipilih, ternyata 39,7% responden dengan spontan mengaku akan memilih Prabowo-Gibran. Kemudian pasangan Ganjar-Mahfud dipilih oleh 34,8% responden dan Anies-Cak Imin hanya dipilih oleh 22,4% responden. Sementara 3,1% responden mengaku belum dapat menentukan pilihan (undecided),” paparnya
Kemudian ketika PWS membuat simulasi head to head atau simulasi Pilpres masuk putaran kedua, elektabilitas Prabowo-Gibran semakin jauh meninggalkan Ganjar-Mahfud maupun Anies-Cak Imin.
Saat PWS mengajukan pertanyaan kepada responden seandainya Pilpres putaran kedua berlangsung saat ini dan diikuti oleh pasangan Prabowo-Gibran dan Ganjar Mahfud, pasangan manakah yang dipilih, ternyata 52,1% menyatakan akan memilih Prabowo-Gibran.
“Pasangan Ganjar-Mahfud hanya dipilih oleh 41,5% responden alias terpaut 10,6% dari Prabowo-Gibran. Hanya 6,4% responden yang masih belum mengambil keputusan (undecided),” terangnya.
Ketika di putaran kedua PWS membuat simulasi head to head pasangan Prabowo-Gibran berhadapan dengan Anies-Cak Imin, keunggulan Prabowo-Gibran semakin absolut. Sebanyak 58,5% responden menegaskan pilihannya pada pasangan Prabowo-Gibran dan hanya 30,2% responden yang memilih Anies-Cak Imin. Ini berarti selisih keunggulan Prabowo-Gibran atas Anies-Cak Imin mencapai 28,3%. Sementara itu sebanyak 11,3% responden mengaku masih bingung pilih pasangan yang mana.
Survei PWS dilaksanakan pada tanggal 1 s/d 8 November 2023 di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Populasi dari survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih atau seluruh penduduk Indonesia yang minimal telah berusia 17 tahun dan/atau belum 17 tahun tetapi sudah menikah.
Jumlah sampel sebesar 1220 responden, diperoleh melalui teknik pencuplikan secara acak bertingkat (multistage random sampling). Margin of error +/- 2,81 persen, dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan responden berpedoman kuesioner.