Soppeng, Kabartujuhsatu.news, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Soppeng diminta untuk menyiapkan blue print alias cetak biru dalam penanganan hari pemungutan suara Pemilu 2024 di tengah ancaman banjir di wilayah Kabupaten Soppeng.
Ancaman banjir di tengah pelaksanaan pemilu pada 14 Februari 2024 mendatang dimungkinkan terjadi di wilayah Kabupaten Soppeng karena diprediksi pada saat itu sedang puncak musim hujan.
"Sejumlah titik TPS di wilayah Soppeng adalah area rawan banjir, seperti wilayah Lilirilau, Ganra dan Marioriawa.
"Bulan Februari selalu menjadi puncak musim hujan di Soppeng dan untuk itu KPU Soppeng mesti mempunyai rancangan atau blue print sebagai mitigasi," ujar Dosen Unipol Soppeng, Dr. Nurmal Idrus, MM. Rabu (27/12/2023).
Mantan Ketua KPU Makassar ini meminta KPU Soppeng mesti punya kerangka kerja terperinci dalam menangani masalah TPS yang kebanjiran.
"Bagaimana prosedur pemindahan TPS jika misalnya tiba-tiba pada tanggal 14 Februari 2024 banjir.
"Bagaimana juga memobilisasi pemilih ke TPS di saat warga mengalami musibah agar partisipasi pemilih tetap tinggi" katanya.
Jika tak punya blue print-nya, Nurmal khawatir pelaksanaan pemilu bisa sangat terganggu, baik dari sisi penyelenggaraan maupun dari sisi partisipasi pemilih.
Bawaslu juga kata Nurmal mesti mendorong dan memberi dukungan akan hal itu, "Jangan justru Bawaslu nanti menunggu masalah itu muncul lalu mengampaikan bahwa itu masalah KPU.
"Apalagi selama ini kinerja Bawaslu Soppeng sangat mengkhawatirkan dalam mengawasi pemilu di Soppeng," pungkasnya.
(Red/sah/ren)