Soppeng, Kabartujuhsatu.news, Rekam medis yang masih manual menjadi penyebab pelayanan kepada pasien berjalan lambat, sebab, tenaga kesehatan (nakes) di poli harus menunggu dokumen tersebut agar bisa melanjutkan pelayanan.
Prosedur manual yang dijalankan RSUD yang mengakibatkan pelayanan di fasilitas kesehatan daerah itu berjalan lambat.
Pasien harus antre berjam-jam, bahkan, lebih lama lagi bila dokumen yang dimaksud belum ditemukan
Seperti halnya sejumlah warga pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Latemmamala Kabupaten Soppeng mengeluhkan terkait dengan pengambilan nomor antrian pasien sebelum melakukan pemeriksaan kesehatan.
Kepada awak media pasien atas nama NY mengatakan, "Apa sih fungsinya "Ceklok" sebelum kita melakukan pemeriksaan di RS, sementara data kita kan khususnya yang ada BPJS nya sudah ada di sistem, ujarnya.
"Kita mendaftar sementara nomor antrean nomor kesekian sehingga harus menunggu lama, apalagi jika pasien sudah tua rentah, tambah keluarga pasien yang enggan disebutkan namanya.
"Pendaftaran online juga sudah tidak bisa, terang wanita berinisial JM.
Diketahui Chek Clock adalah Perubahan data absensi yang merupakan menu yang disediakan untuk melakukan perubahan data absensi yang sudah masuk kedalam sistem melalui mesin absensi.
Terkait hal itu, Ketua LHI Arham MS mengatakan, "Semestinya pihak management RSUD Latemmamala mencari solusi yang terbaik demi pelayanan kepada warga masyarakat, imbuhnya.
"Jadi kalau pasien yang bersangkutan sudah melakukan check Clock sebelumnya, tidak perlu lagi berulang-ulang karena data sudah ada di sistem, utamanya yang memiliki kartu BPJS, imbuhnya.
Arham MS juga menyayangkan soal keluhan itu sebab sudah bertahun-tahun masalah itu belum pernah terselesaikan, tandasnya.
Menurutnya, " Bisa dibuatkan aplikasi, pasien bisa mendatar antrean melalui hp android, sehingga bisa di kontrol jam berapa baru pasien ke RS sesuai nomor antrean, kan kasian pasien yang sudah tua, pungkasnya.
(Mb)