Bogor, Kabartujuhsatu.news, Perempuan satu ini tidak bisa dianggap remeh. Ia adalah satu dari empat ratus dosen di sebuah universitas swasta di Tangerang yang memberikan matakuliah statistik. Tidak ada penggantinya bila ia tidak masuk
Hobinya yang tidak sembarang orang bisa lakukan adalah menyanyi. Dengan suara jernihnya ia latunkan lagu-lagu dari penyanyi si burung camar, Vina Panduwinata. Tentu saja bila ada live music, ia tidak pelit untuk menyumbangkan suara emasnya.
Bukan itu saja, dosen satu inipun termasuk aktivis yang biasa turun ke aksi-aksi mahasiswa di Jakarta dan Bogor. Bila sudah turun aksi maka sulit membedakan mana yang mahasiswa mana pula si ibu dosen.
Untuk Pemilu 2024 perempuan kelahiran 1973 ini merupakan salah seorang calon legislatif dari PARTAI UMMAT yang mewakili Dapil Cianjur dan Bogor dengan nomor peserta 9.
"Kami hadir untuk melawan kezaliman yang saat ini masih banyak terjadi dimana-mana. Untuk itu prinsip menegakkan keadilan menjadi tiang utama dari perjuangan partai. Ini yang membuat saya tertarik mewakili kedua wilayah tersebut di atas," ungkap Yulia Lahudra SH SPd MM, Minggu (31/12) sore di tengah hujan lebat, di Botani Square, Bogor.
Perempuan yang terlihat seperti masih single ini bercita-cita membangun kawasan Bogor sebagai kota santri. Alasannya adalah saat ini banyak para mahasiswa dan mahasiswi yang berasal dari kampus-kampus yang ada di kota dan kabupaten Bogor terlihat sangat agamis setelah bermukim di Bogor dengan predikat sebagai Kota Hujan.
"Namun menurut saya, tantangan terberat bukan saja dari aspek pergaulan yang semakin dipengaruhi oleh sikap hedonistik. Tapi, kemajuan informasi teknologi yang semakin deras merupakan tantangan di sisi lain. Seseorang bisa dekat karena kemajuan teknologi informasi, namun bisa juga berdekatan tapi saling menjauh saat kumpul bersama karena masing - masing asyik dengan gadget di tangan," sindir Yulia.
Meski demikian Yulia melihat kemajuan teknologi informasi merupakan "senjata utama" dalam membantu menyuarakan perlawanan terhadap kezaliman dan ketidak-adilan yang merajalela dimanapun.
"Bukankah dengan gadget bisa menjadi monitoring control yang sangat cepat dan mudah diakses. Nah, Pemilu 2024" senjata paling ampuh" adalah dengan mengoptimalkan peran gadget dalam memantau setiap TPS yang ada. Para pemegang hand Phone dapat mengirim semua hasil Pemilu ke nomor-nomor pengaduan yang sisipkan oleh para pemilik kepentingan saat itu." Tutup Yulia.
