Jakarta, Kabartujuhsatu.news, Fandi lelaki berusia 58 tahun dalam rentan belasan tahun tekun terus dalam menjual aneka gorengan di bilangan Palmerah Utara I, Jakarta Barat.
Menurutnya, mulai harga Gotham Rp. 50,- per satuan hingga sekarang Rp. 1.000 per satuannya.
Ayah dari satu orang anak ini, dua bulan sekali pulang kampung ke Kabupaten Indramayu, Jawa Barat bila terasa kangen dengan keluarga.
Sang istri menambah penghasilan keluarga dengan bisnis kredit baju. Tidak lama di kampung, kembali lagi ke Jakarta, katanya menceriakan.
"Berangkat Jumat malam dan Selasa pagi sudah balik Jakarta dan langsung dagang di sini.
"Selama lima hari di kampung sudah cukup untuk melepas kangen pada keluarga," ungkap Fandi, Kamis (25/1) pagi sambil menggoreng pisang nangka.
Fandi mengaku mendapat penghasilan cukup dari usaha gorengan yang digelutinya lebih dari tiga puluh tahun silam.
"Bertani, tidak ada lagi sawah yang dimiliki karena lahan semakin sempit di Indramayu. S
Sehingga ia lebih memilih berdagang di Jakarta.
Di kota Jakarta mayoritas pedagang gorengan adalah berasal dari Indramayu, Cirebon, Kuningan, Tasikmalaya dan Garut. Mereka ada yang menjual sendiri dan ada pula yang sudah punya anak buah.
Ditaksir modal usaha gorengan dengan gerobak sederhana mencapai lima juta rupiah. Tapi, bisa lebih murah lagi bila tanpa etalase seperti yang dimiliki oleh Fandi. Cukup dengan modal tiga juta, yaitu bikin gerobak dan peralatan masak dua setengah juta dan lima ratus ribu untuk bahan bakunya.
Published : HSW