Jakarta, Kabartujuhsatu.news, Mengawali Tahun 2024, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian melaksanakan Pengukuhan Ketua Kelompok dan Ketua Tim Kerja lingkup BPPSDMP.
Kegiatan tersebut digelar secara offline di Auditorium Dedung D Kementerian Pertanian serta dilaksanakan secara online dengan diikuti oleh Ketua Kelompok/Ketua Tim Kerja Lingkup BPPSDMP UPT Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku.
Dari BBPP Batangkaluku dikukuhkan 2 orang sebagai ketua tim kelompok yaitu Sugeng Mulyono, S.TP., M.P., sebagai Ketua Kelompok Program dan Evaluasi, Fitriani, S.TP., M.Sc., sebagai Ketua Kelompok Penyelenggaraan Pelatihan dan mengukukuhkan 7 Ketua Tim Kerja, yaitu Yuli Nurnaningsih, ST, M.Si., sebagai Ketua Tim Kerja Program dan Kerja Sama, Sabarudin, S.Pt., sebagai Ketua Tim Kerja Evaluasi dan Pelaporan, Budi Darma Putra, S.E., M.M., sebagai Ketua Tim Kerja Pelatihan Aparatur dan Nonaparatur, Rezky Yulianti, S.P., M.Si., sebagai Ketua Tim Kerja Sertifikasi Profesi, Layanan Konsultasi dan Pengelolaan Inkubator Agribisnis, Nenny Slaviaty, S.P., M.M., sebagai Ketua Tim Kerja Kepegawaian dan Tata Usaha, Haeruddin, SE.Ak., M.Si., sebagai Ketua Tim Kerja Keuangan, Rizal Kadri, S.E, sebagai Ketua Tim Kerja Rumah Tangga dan Barang Milik Negara.
Kepala BBPP Batangkaluku Muhammad Sidiq, S.TP., MM, bersama dengan Kepala Bagian Umum, Rosdiana, S.Pi., M.M turut mendampingi jalannya kegiatan tersebut.
Pegukuhan tersebut dilakukan langsung oleh Kepala BPPSDMP Kementan, Prof. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr “ kita mesti bekerja secara cepat, cermat dan secara akurat, tantangan kedepan semakin luar biasa, apa yang didepan kita begitu besar, begitu komplek dan beragam oleh karena itu kita harus bekerja, jangan bekerja secara biasa-biasa saja, tapi harus bekerja luar biasa, bekerja seperti itulah yang bisa membantu kita hadapi dalam menghadapi pekerjaan yang semakin kompleks dan beragam” ucapnya.
Kelompok subtansi maupun fungsional memiliki tugas yang sangat penting dalam memajukan pertanian kita yang ada di Indonesia ini, semua unit kerja kita harus bisa bekerja sinergi untuk melahirkan young entrepreneur di bidang pertanian.
Yang berada di UPT Pelatihan, semuanya ini harus bahu membahu menghasilkan insan pertanian yang profesional, mandiri, dan berdaya saing, memilik jiwa entrepreneur tinggi, semuanya itu dilakukan baik dari pelatihan regular, tematik, maupun pelatihan fungsional. Dan pelatihan aparatur maupun non aparatur yang akan menjadikan penyuluh maupun petani yang professional dan berdaya saing.
(Red/*)