Mantan Komisioner KPU Soppeng Angkat Bicara Soal Baliho Caleg Diturunkan Tanpa Pemberitahuan
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Mantan Komisioner KPU Soppeng Angkat Bicara Soal Baliho Caleg Diturunkan Tanpa Pemberitahuan

    Kabartujuhsatu
    Kamis, 18 Januari 2024, Januari 18, 2024 WIB Last Updated 2024-01-19T03:46:55Z
    masukkan script iklan disini


    Soppeng, Kabartujuhsatu.news, Mantan Komisioner KPU kabupaten Soppeng yang kini menjadi Caleg di Partai Nasdem Kecamatan Lalabata dapil 1 angkat bicara soal penurunan Baliho di depan kediamannya.


    Hal itu diungkapkan di salah satu group WhatsApp (IP) pada Jumat (19/1/2024).


    "Aslmlkm....warga grup IP, shubuh hari ini Jumat 19 Januari 2024,sy kaget melihat baliho pencalegan sy didepan rumah sendiri diturunkan dinihari tanpa kita ketahui dan didahului dg surat pemberitahuan indikasi pelanggaran kalau itu di anggap sebuah pelanggaran ,siapa pelakunya???, Tulis mantan aktivis Soppeng ini.


    Pengamat Sosial Masyarakat, Agus Iskandar menanggapi hal itu mengatakan, "Pertanyakan dulu di Bawaslu atau KPU..
    Karena kemarin malam memang ada penertiban tapi banner-banner yang dipohon kayaknya, tulisnya.


    Marwis pun kembali menanggapi dengan memposting sejumlah banner yang bertebaran dengan menyebut, "Di sepanjang jl.merdeka, poros kubba, banner dan baliho menempel dipohon, ucapnya.


    Agus Iskandar memberi masukan dengan mengatakan, " Makanya saya bilang pertanyakanki langsung ke Bawaslu, kalau bukan Bawaslu, dan hanya kita saja yy diturunkan Baliho ta, lakukan upaya perlawanan dengan upaya hukum, imbuhnya.


    Bahkan kata Agus Iskandar, Dulu waktu Gau Maraja, dipertanyakan Banner2 Gau Maraja yang terpasang di pohon seputaran Taman Kalong, jawabannya belum ada Perbup atas Perda yang terkait itu.


    "Berarti sekarang sudah ada Perbup, karena sudah ditertibkan, cetusnya.


    Tokoh pers kabupaten Soppeng, Agus PH Rauf menjelaskan bahwa Belum ada kayaknya..., Kalau PP terkait larangan paku pohon  dari dulu sudah ada.., tegas pemilik media Potret Sulsel ini.


    "Mungkin lebih baik seandainya baliho dan banner ini dikenakan pajak reklame... semakin banyak yang pasang semakin baik, imbuh PLt Ketua organisasi pers SMSI ini.


    Sementara itu, aktivis peduli masyarakat Soppeng Tariqullah mengatakan, Sepertinya benar dari awal ini Bawaslu kuat dugaan dinilai gagal melaksanakan tugasnya dalam hal pencegahan dan penindakannya.


    "Dan telah dinilai gagal berkordinasi dgn stakeholder pemilu yang ada.


    "Kenapa ada penertiban tanpa koordinasi dan pengawasan dan pendampingan dari bawaslu!? Tabee... Baiknya berkoordinasiki dengn Bawaslu Kak @⁨~MARWIS, S.Ag, M.Si⁩ Sekaligus bisa menjadi laporan..tabeeeπŸ™, imbuhnya.



    Marwis mengungkapkan, Sy tidak tahu pihak siapa yang menertibkan, baliho kak Supriansa didepan rumahnya juga di tertibkan, banner Tamsil Linrung, Anies, Prabowo di pos ronda depan rumah ditertibkan, tapi baliho di Sewo  sudut jl Neneurang bersandar di Pos ronda tdk ditertibkan, katanya.


    "Bingung saya pagi ini, di jl..Bila Utara dekat rumaah baliho terpasang di tiang listrik, tidak ditertibkan, ucap Marwis.


    "Saya belum bisa mengambil kesimpulan ,pihak siapa yang melakukan penertiban, karena harusnya pihak terkait minimal  bersurat dulu ada penyampaian terkait potensi baliho dan banner yg diduga melanggar, kata Marwis.


    "Apalagi ini, dipekarangan rumah, berarti bisa dilaporkan pengrusakan, klo rusak.
    Klo hilang laporkan pencurian, nanti polisi yang cari pelakunya. Tandasnya.


    Agus Iskandar memberi masukan, "yang dimaksud sebagai pembanding baliho yang diturunkan.


    "Tadi di Bila, kita sebut baliho pak Supriansa dan lain, tetapi
    di jl Neneurang tidak diturunkan, Pertanyaan saya, siapa baliho yang tidak diturunkan itu?


    "Yang harusnya menjadi pembanding yg di sekitar baliho ta yang diturunkan .


    "Siapa tau yg di foto memang belum sampai ke situ penertibannya, ungkap Agus Iskandar.


    "Untuk meyakinkan bahwa kita mampu perjuangkan keadilan untuk rakyat, kita harus tunjukkan dulu keberanian kita mencari keadilan untuk diri sendiri dulu, tutur Wartawan senior Agus Iskandar.


    Hingga berita ini ditayangkan percakapan group masih berlanjut untuk mendapatkan keadilan dan kepastian aturan hukum yang ada.


    (Red)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini