Jakarta, Kabartujuhsatu.news, Lembaga survei Political Weather Station (PWS) dalam rilis hasil survei terbaru mereka menyebutkan bahwa mayoritas publik dan dunia usaha mengharapkan Pilpres 2024 cukup berlangsung satu putaran saja.
Hasil survei PWS juga menunjukkan bahwa bagian terbesar masyarakat menolak pemakzulan Presiden Jokowi yang menjadi wacana sejumlah aktivis dan elit politik akhir-akhir ini.
Peneliti Senior PWS Sharazani VB, MA mengungkap perkembangan elektabilitas pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden pasca debat keempat, hasil survei PWS memperlihatkan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran semakin melesat meninggalkan Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud.
“Seandainya Pilpres dilaksanakan saat ini sebanyak 52,3% responden mengaku akan memilih pasangan Prabowo-Gibran. Kemudian pasangan Anies-Cak Imin dipilih oleh 23,3% responden dan Ganjar-Mahfud didukung oleh 19,7% responden, sementara 6,7% responden belum bisa memutuskan pilih pasangan mana (undecided voters),” kata Peneliti Senior PWS Sharazani.
Dengan melesatnya elektabilitas Prabowo-Gibran hingga menembus 52,3% secara matematis peluang untuk menyelesaikan Pilpres 2024 dalam satu putaran saja cukup terbuka lebar.
Selain trend perkembangan elektabilitas, dimana Prabowo-Gibran terus meningkat dan Anies-Cak Imin maupun Ganjar-Mahfud cenderung mandeg, ada beberapa faktor lain yang semakin memungkinkan Pilpres dapat berlangsung satu putaran saja.
“Pertama, seandainya Presiden Jokowi turun gunung dan dengan tegas berkampanye untuk Prabowo-Gibran, Pilpres satu putaran tinggal soal waktu saja. Dengan masih tingginya tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi, setiap pilihan politiknya cenderung diikuti oleh para simpatisannya,” paparnya
Kedua, semakin lemahnya dukungan terhadap PDI Perjuangan dan semakin banyaknya migrasi dukungan terhadap Prabowo-Gibran semakin memperkuat peluang Pemilu satu putaran. Ketiga, semakin berkembangnya opini publik yang menghendaki Pemilu cukup dilangsungkan satu putaran demi efisien anggaran, kepastian bisnis dan mengakhiri ketegangan politik.
“Sebaliknya Prabowo-Gibran meskipun elektabilitasnya sudah di atas 50% tetap masih ada peluang untuk terjadinya Pemilu dua putaran apabila terjadi beberapa hal berikut ini. Pertama, tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi tiba-tiba anjlok dan semakin banyak rakyat yang kecewa terhadap pemerintah. Kedua, terjadi gejolak ekonomi yang parah yang menyebabkan rakyat banyak kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok. Ketiga, pasangan Anies-Cak Imin maupun Ganjar-Mahfud tiba- tiba menampilkan strategi kampanye yang luar biasa yang sanggup membius simpati publik luas,” urainya
Survei PWS dilaksanakan pada tanggal 21 s/d 25 Januari 2024 di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Populasi dari survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih atau seluruh penduduk Indonesia yang minimal telah berusia 17 tahun dan/atau belum 17 tahun tetapi sudah menikah.
Jumlah sampel sebesar 1220 responden, diperoleh melalui teknik pencuplikan secara acak sederhana (simple random sampling) atas data pemilik nomor HP di seluruh Indonesia yang pernah menjadi responden dalam survei-survei PWS sebelumnya. Margin of error +/- 2,81 persen, dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara melalui telepon dengan responden berpedoman kuesioner.
Tingkat Elektabilitas Paslon jika Pilpres hari ini
Prabowo Subianto/Gibran Rakabuming Raka 52,3%
Anies Baswedan/Muhaimin Iskandar 21,3%
Ganjar Pranowo/Mahfud MD 19,7%
Undecided Voters 6,7%
Tingkat Elektabilitas Partai Politik Jika Pemilu hari ini
Partai Gerindra 21,8%
PDI Perjuangan 18,5%
Partai Golkar 10,2%
PKB 8,7%
Partai Demokrat 8,5%
PKS 8,1%
Partai Nasdem 7,8%
P A N 4,1%
P S I 3,5%
P P P 3,2%
Partai Perindo 3,1%
Partai-partai lainnya 1,4%
Undecided Voters 1,1%