Soppeng, Kabartujuhsatu.news, Setelah PPK Kecamatan Lilirilau merampungkan hasil rekapitulasi tingkat kecamatan yang di paparkan pada tingkat KPU kabupaten Soppeng dengan pimpinan sidang Haswinardi dan selanjutnya menyerahkan pimpinan sidang kepada Ketua KPU Kabupaten Soppeng Irwan Usman untuk memimpin rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara (RHPPS) pemilu 2024 kecamatan Lalabata memiliki catatan untuk perbaikan kedepan, Kamis (29/2/2024).
Mengawali rapat pleno tersebut Ketua KPU Kabupaten Soppeng Irwan Usman, menegaskan dan memastikan kehadiran seluruh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) menghadiri rapat tersebut tidak terkecuali Ketua dan anggota PPK Kecamatan Lalabata.
Kegiatan ini disaksikan oleh Ketua Bawaslu Muhammad Hasbi dan anggota, para Saksi Parpol diantaranya Basri Isha dan H Nasruddin (PDIP) Abidin dan Suherman (Golkar) dan saksi DPD diantaranya Marwis, S.Ag, M.Si serta panwascam masing-masing kecamatan.
Mengawali pemaparan rekapitulasi kecamatan Lalabata terungkap kejadian dimana 6 sampul yang ada dari 5 jenis sampul D Hasil (capres, DPR RI, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten) hanya sampul kejadian khusus yang tersegel logo KPU, sementara 5 sampul D Hasil hanya menggunakan Lakban (plester bening).
Begitu juga dalam berita acara PPK kecamatan Lalabata tertuang bahwa penggunaan 1 segel itu di gunakan pada sampul D hasil pemilihan presiden dan wakil presiden (PPWP) yang pada kenyataannya yang disegel ternyata di sampul kejadian khusus.
Hal itu menjadi pertanyaan bagi pihak Bawaslu kabupaten Soppeng, kenapa cuma 1 sampul yang tersegel logo KPU dan kenapa sampul kejadian khusus yang terjadi di PPK Kecamatan Lalabata yang diberi segel logo KPU, ungkap Komisioner Bawaslu Soppeng Abdul Jalil, S.Pd, M.Pd.
Ketua PPK Kecamatan Lalabata menyampaikan bahwa pada saat itu pihaknya langsung memberikan segel pada sampul yang ternyata sampul itu adalah sampul untuk berita acara kejadian khusus, baru setelah mencari segel lagi ternyata sudah habis yang kemudian menggunakan lakban pada 5 sampul D Hasil.
Alasan lainnya bahwa pada saat itu keburu kotak akan bergeser tanpa menyebut bergeser kemana apakah ke KPU atau tempat lainnya.
Namun yang pasti PPK Kecamatan Lalabata menegaskan dan menjamin integritas kerahasiaan kelima sampul yang diberikan lamban dan mengaku siap mempertanggungjawabkan integritas tersebut.
Sementara itu, Perwakilan saksi Marwis menyampaikan masukan dan menjadi catatan serta bahan evaluasi KPU Soppeng dalam menghadapi pilkada kabupaten Soppeng yang tidak lama lagi bahwa semestinya KPU Soppeng menyediakan segel cadangan sehingga jika ada kejadian seperti itu, pihak PPK Kecamatan segera memberikan informasi bahwa di kecamatan Lalabata misalnya segel kurang sehingga pihak KPU bisa langsung merespon untuk menghindari catatan catatan seperti yang terjadi saat ini, imbuhnya.
Komisioner KPU bidang Hukum Risal menyampaikan bahwa bukan segel kurang tetapi dalam menggunakan segel yang seharusnya hanya digunakan 1 segel, baik segel berlogo KPU maupun talitis yang ada di kotak suara namun teman PPK ada yang menggunakan 3 segel, jelasnya.
Dengan alasan tersebut mengundang reaksi Ketua Bawaslu kabupaten Soppeng Muhammad Hasbi bahwa tolong KPU Soppeng menyampaikan dan atau memberikan tembusan kepada Bawaslu berapa segel yang tecetak dan berapa terdistribusi karena selama ini belum tersampaikan, tandasnya.
Hal itu kata Hasbi sebagai bentuk transparansi khususnya kepada publik, tuturnya.
Ketua KPU Soppeng Irwan Usman merespon masukan kerua Bawaslu kabupaten Soppeng maupun masukan dari perwakilan saksi sebagai bentuk transparansi serta bahan evaluasi KPU Soppeng dan mengaku tanpa berniat menutup nutupi sembari membacakan berita acara jumlah segel dan yang terdistribusi.
Terakhir sebelum menskorsing sidang rapat pleno Ketua KPU Soppeng Irwan Usman meminta forum apakah pemaparan rekapitulasi penghitungan perolehan suara kecamatan Lalabata dapat berlanjut sambil menyiapkan permintaan ketua Bawaslu terkait jumlah segel yang tercetak dan terdistribusi.
Pihak Bawaslu dan saksi sepakat untuk dilanjutka, sidang diskorsing hingga pukul 13.00 wita.
(Red)
