Obituari "Datu Hasan dan Ketenangannya Yang Abadi Dalam Kenangan
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Obituari "Datu Hasan dan Ketenangannya Yang Abadi Dalam Kenangan

    Kabartujuhsatu
    Sabtu, 03 Februari 2024, Februari 03, 2024 WIB Last Updated 2024-02-04T07:40:58Z
    masukkan script iklan disini
    oleh : Ahmad Saransi

    Soppeng, Kabartujuhsatu.news, Kita kembali berduka dan untuk kesekian kalinya. Sabtu (3/2/2024) mengantarkan salah satu putra terbaik bangsa kembali rebah di pangkuan Sang Maha Kuasa.

    Ia adalah Andi Hasan Machmud atau akrab disapa Datu Hasan seorang bangsawan tinggi.

    Setelah sempat menjalani perawatan intensif di rumah sakit, Andi Nasrah salah seorang keluarga dekat mengonfirmasi berita duka itu pada sabtu 3 Pebaruari 2024

    "Pung Datu telah dipanggil Allah Swt pada hari ini pukul 03 dini hari.

    "Kami mohon doa dari Bapak/Ibu dan rekan-rekan sekalian, semoga Pung Datu Hasan diterima di sisi-Nya," kata Nasrah dalam pesan singkatnya.

    Datu Hasan meninggal dunia di Makassar pada Sabtu (3/2/2024) dini hari.

    Diketahui, Datu Hasan meninggal dalam usia 90 tahun pada bulan juli mendatang.

    Ia lahir pada  tanggal 23 Juli  tahun 1934 di Sengkang  Kabupaten Wajo.

    Pendidikannya dimulai dari Sengkang, melanjutkan SMP di Makkassar, dan jenjang SMA di Jogjakarta, kemudian sempat mengikuti pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin.

    Drs H. Andi Ahmad Saransi dan Datu Hasan (ist). 

    Sedangkan jejak karier politik Datu Hasan  yang gemilang telah menyentuh beberapa posisi penting.

    Pertama, anggota DPRD Sulawesi Selaran tahun 1977 - 1992; Kedua, anggota MPR Utusan Daerah tahun 1983 - 1992; dan ketiga angggota DPR RI tahun 1992 - 1997.  

    Di sela-sela menjabat sebagai wakil rakyat, Datu Hasan  mengemban amanah selaku Ketua Pemuda Panca Marga Sulawesi Selatan Tenggara 1980 - 1986,  Pengurus Pusat Pemuda  Panca Marga,  dan sebagai penasehat di i Golkar Sulawesi Selatan periode 1982 - 2010.

    Amanah lain yang diemban Datu Hasan adalah anggota Tim Penilai Pemberian Gelar Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. 


    Banyak hal baik yang melekat tentang pria penulis buku "Silasa Setetes Embun di Tanah Gersan (Suatu Penggalian Khasanah Pembendaharaan Filsafat Bugis - Makassar Dalam Ungkapan) terbitan Dispus- Arsip  itu. 

    Di hati dan pikiran orang-orang di sekitarnya, Datu Hasan  dinilai sebagai sosok bangsawan yang tenang, sederhana, dan murah senyum.


    Melalui pertemuan dan wawancara yang pernah kami lakukan dirumahnya, saya  mengenang Datu Hasan  sebagai sosok humanis sebagaimana dituangkan dalam hoby melukisnya.

    Datu Hasan sebagai keluarga, guru, sekaligus teman diskusi ia senantiasa abadi dalam ingatan. 

    Ia merupakan sosok bangsawan yang bijak nan santun, saya banyak belajar kepada beliau mengenai kehidupan adat istiadat kehudayaan Bugis Makassar. 

    Dan dalam senyumannya  yang khas itu mengajarkan kita untuk selalu sabar, berjuang, dan percaya semua akan indah pada waktunya. 

    Lewat WA, Fb Ucapan duka terus mengalir mengantar kepergian Pung Datu Hasan. 

    Selamat jalan sosok nan tenang dan murah senyum, Pung Datu Hasan.
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini