Gowa, Kabartujuhsatu.news, Tidak hanya memberikan pelatihan kepada SDM pertanian, Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku turut memberikan kesempatan bagi mahasiswa perguruan tinggi yang ingin menimba ilmu terkait pertanian.
Bertempat di ruang kelas, Sugeng Mulyono selaku Ketua Kelompok Program dan Evaluasi mewakili Kepala Balai BBPP Batangkaluku menerima 15 (lima belas) orang mahasiswa asal Universitas Hasan Bacan Jurusan Agribisnis yang ingin magang selama 30 hari, Selasa (20/2).
Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman yang menerangkan bahwa Kementerian Pertanian turut memaksimalkan peran pendidikan vokasi pertanian untuk menghasilkan generasi muda yang andal salah satunya dengan transformasi kurikulum untuk mendukung Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
"Partisipasi BBPP dan Politeknik Pembangunan Pertanian mendukung hadirnya generasi muda yang peduli terhadap pertanian sebagai generasi pemegang tongkat estafet pembangunan pertanian masa depan," ujar Mentan Amran.
Sedangkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan guna mendukung pembangunan pertanian yang cemerlang perlu dilakukan penyiapan, percetakan SDM pertanian yang unggul.
"Melalui pendidikan vokasi dan kerjasama dengan jurusan pertanian perguruan tinggi, Kementan siap melahirkan SDM pertanian yang kompetitif sebagai tenaga kerja pertanian andal serta sebagai pengusaha pertanian kreatif, inovatif, profesional, serta mampu menyerap lapangan pekerjaan sektor pertanian sebanyak mungkin," terang Dedi.
Sementara itu, Sugeng Mulyono memberikan apresiasi kepada civitas akademika Universitas Hasan Bacan yang telah memilih BBPP Batangkaluku sebagai stakeholder yang akan memberikan bekal ilmu pertanian kepada mahasiswanya.
"Kepercayaan tersebut tentu saja kita jaga, kita akan mengubah pola pikir mahasiswa, bukan hanya sebagai pencari kerja, melainkan mempunyai cita-cita untuk membuka lapangan dan berwirausaha pada sektor pertanian," ungkap Muhammad Sidiq.
Dalam magangnya selama 30 hari, mahasiswa akan diasah kemampuannya untuk mengelola peternakan, hidroponik, dan budidaya jamur tiram untuk selanjutnya mahasiswa tersebut dapat menerapkannya ketika kembali ke kampus.