Jakarta, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku menyelenggarakan sertifikasi kompetensi bagi calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Penyuluh Pertanian, Kamis (28/3).
Kegiatan dilaksanakan dalam rangka memastikan bahwa penyuluh pertanian memiliki kompetensi untuk melaksanakan tugas kepenyuluhan.
Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman yang menegaskan agar penyuluh pertanian harus menjadi SDM Pertanian yang profesional dan berkualitas.
“Dengan adanya penyuluh pertanian yang profesional dan berkualitas, diharapkan mampu meningkatkan produktivitas petani serta kesejahteraan petani dan juga kesejahteraan penyuluh,” demikian Amran menyampaikan.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyebutkan bahwa sertifikasi kompetensi dilakukan sesuai dengan peraturan yang. Hal ini demi mengacu pada standar nasional.
“Sertifikasi kompetensi diberikan melalui proses uji kompetensi yang sistematis dan objektif, yang mengacu pada standar kompetensi kerja nasional Indonesia, standar Internasional, dan standar khusus,” ujar Dedi.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Pusat Pelatihan BPPSDMP, Muhammad Amin. Dalam sambutannya, Muhammad Amin mengatakan bahwa pelatihan ini dapat memberikan literasi kepada penyuluh yang bersentuhan langsung dengan petani untuk menyikapi dan memitigasi kondisi-kondisi yang dialami oleh kita semua terkait ketersediaan pangan.
"Penyuluh harus memiliki fungsi yang kuat untuk mendampingi petani melalui pendekatan kelompok baik itu meningkatkan pengetahuan maupun keterampilan petani untuk meningkatkan kesejateraannya maka dari itu dilakukan sertifikasi kompetensi bagi penyuluh pertanian," ujarnya.
Ia berharap dengan kegiatan ini dapat meningkatkan kompetensi penyuluh sebagai fasilitator, inovator, motivator, dinamisator, edukator, dan penasehat dalam rangka mendampingi petani
Sertifikasi ini berlangsung selama 3 hari dan diikuti oleh 65 orang THL-TBPP yang berasal dari Sulsel, Sulbar, Sulteng, Gorontalo, dan Sulut, selanjutnya peserta akan diuji oleh asesor yang berasal dari Lembaga Sertifikasi Pertanian (LSP) Kementerian Pertanian.
Lead Asesor LSP, Sabir mengatakan bahwa dua kata kunci sebagai penyuluh pertanian yaitu tulis dan kerjakan. "Tulislah apa yang bapak ibu kerjakan sebagai penyuluh pertanian, Kemudian Kerjakan apa yang telah ditulis,"