Makassar, Kabartujuhsatu.news, Perkumpulan Rumpun Wija Pemersatu Adat Nusantara yang disingkat PERWIRA NUSANTARA akhirnya mendapatkan pengesahan sebagai wadah perkumpulan yang berbadan hukum oleh Kementerian Hukum dan HAM RI pada Jumat (26/1/2024/ lalu.
Hal iti didiungkapkan oleh salah seorang founder PERWIRA NUSANTARA Arham AM Syafei La Palellung kepada wartawan. Ahad (28/4/2024).
Kata Arham, "Alhamdulillah, selama kurang lebih dua bulan melakukan pengurusan dengan segala macam hambatan, akhirnya organisasi ini sah terdaftar secara nasional sebagai organisasi yang berbadan hukum," terangnya.
Arham yang akrab disapa Petta Lellung ini menjelaskan, kelahiran Perwira Nusantara yang di latarbelakangi dengan niat yang mulia dalam menjaga persatuan ditengah-tengah keberagaman, terangnya.
"Insya Allah, Perwira Nusantara akan tampil sebagai organisasi pemersatu untuk semua rumpun wija yang memiliki kesamaan dalam merawat serta menjaga nilai-nilai sejarah adat dan budaya nusantara,", jelasnya.
Kata Arham, "Perwira Nusantara terbuka untuk semua golongan sebagaimana slogannya yakni Lintas Agama, Suku, Adat dan Budaya NKRI satu, tegasnya.
Menurutnya, "Memang berat tampil sebagai pemersatu ditengah-tengah keberagaman suku, adat dan budaya, namun itu bukan suatu halangan bagi kami untuk tetap berdaya guna dalam menjaga keutuhan kebergaman tersebut, jelas Petta Lellung.
Ia menjelaskan, saat ini tidak sedikit kelompok hanya sebatas mengangkat atau membahas soal silsilah keturunan, soal nasab ketersambungan leluhurnya, dengan para pemangku kerajaan di masa lampau.
"Namun jarang membicarakan bagaimana sifat-sifat kemuliaan serta kegigihan para leluhur terdahulu yang mempersatukan Nusantara ini dari kekuasaan penjajahan asing dan memperjuangkan masuknya Islam sebagai agama rahmatan lil alamin, tandas Arham.
"Janganlah kita berbangga dan hanya sebatas mengetahui jalur ketersambungan nasab, namun tidak mampu meneladani serta mengamalkan akhlak mulia para leluhur kita terdahulu, " tuturnya.
Dikatakannya, "Para leluhur kita telah mewariskan nilai-nilai kemuliaan, dan mereka menjunjung tinggi konsep pangadereng dimasa lalu, khususnya di masa kerajaan di Sulawesi.
Petta Lellung mengutip suatu konsep pangadereng yang menjadi pesan turun temurun.
"Jagalah adat dan bicara dalam hidup bermasyarakat, Jangan sampai engkau dibenci adat, Jangan pula dihinakan oleh bicara, dan hindari ditertawakan wari, apalagi dihukum oleh rapang dan sara,"ucapnya.
Terakhir, Direktur Perusahaan Industri Manufaktur Empiris Herbal itu mengatakan bahwa, akan segera menggelar musyawarah besar Perwira Nusantara.
"Dalam waktu dekat kami akan gelar mubes atau tudang sipulung untuk menyusun struktur kepengurusan dan program-program kerja, "sebutnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Harian Pengurus Pusat Perwira Nusantara Andi Abdul Rahman Mappe menyampaikan visi misi organisasi yang didirikan itu.
"Adapun visinya yakni terwujudnya persatuan dan kesatuan rumpun wija to mappideceng dan masyarakat adat nusantara.
"Sedangkan misinya yakni, menjadi payung adat bagi semua rumpun wija dalam menjaga keberagaman bhinneka tunggal ika, serta melestarikan nilai-nilai luhur adat istiadat dan budaya sebagai warisan leluhur.
Andi Rahman menuturkan, Perwira Nusantara memiliki program kerja, diantaranya melakukan penelitian serta menggali kembali terkait sejarah adat budaya nusantara.
"Kami akan menggali dan mengangkat sejarah, situs dan para leluhur yang tidak dikenal, namun memiliki kontribusi besar dalam pengembangan Islam dan melawan penjajah asing di bumi nusantara ini". tandasnya.
"Selengkapnya akan kami sampaikan nanti setelah mubes dilakukan, katanya.
Ia menambahkan bahwa,
"Dirinya bersama sekjend Edy Akmal sementara mempersiapkan rencana mubes ini, "terang Andi Rahman.
Diketahui, sesuai SK Menkumham yang diterima redaksi tertulis nama Andi Rahman sebagai Ketua dan Edy Akmal sebagai Sekretaris.
(Red)