Bulukumba, Kabartujuhsatu.news, - Destinasi Wisata Tanjung Bira menjadi primadona dibidang pariwisata di sulawesi selatan bahkan menjadi salah satu obyek wisata unggulan di Provinsi Sulawesi Selatan.
Tidak mengherankan jika Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemerintah Kabupaten Bulukumba sangat gencar membangun infrastruktur untuk memberikan kenyamanan bagi para wisatawan termasuk menciptakan atmosfir bagi terbukanya berbagai usaha kepariwisataan.
Pembangunan jalan lingkar Lemo lemo- Bara-Bira, Masjid Terapung, dan berbagai fasilitas seperti lapangan tenis, lapangan futsal serta pembangunan fasilitas di Kawasan Titik Nol adalah salah satu kebijakan untuk menjawab pentingnya kehadiran kawasan wisata yang dapat menjadi salah satu sektor penggerak ekonomi masyarakat.
Karenanya tidak tanggung-tanggung, pemerintah setiap tahunnya mengucurkan anggaran yang cukup besar baik melalui APBD, APBD Provinsi melalui Bantuan Keuangan, maupun APBN melalui Dana Alokasi Khusus.
Tidak dapat dipungkiri bahwa sektor pariwisata juga diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) oleh karena Destinasi Wisata membutuhkan anggaran dalam rangka pengembangan kebersihan, keamanan, pemeliharaan infrastruktur, promosi atau pemasaran serta peningkatan SDM bagi stakeholder kepariwisataan.
Tidak heran jika dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir Kawasan Wisata Tanjung Bira mendapatkan kunjungan wisatawan antara 500 hingga 700 ribu.
Angka ini menempatkan Kabupaten Bulukumba sebagai daerah dengan angka kunjungan tertinggi di Sulawesi Selatan.
Kontribusi di sektor pariwisata ini telah menciptakan multi player effect dalam perputaran ekonomi di Kabupaten Bulukumba.
Semakin meningkatnya fasilitas dan layanan di Kawasan Wisata Tanjung Bira mendapatkan apresiasi dari Wakil Ketua Umum Kadin Sulawesi Selatan Syafruddin Mualla.
"Sebagai putra daerah saya menilai pembangunan pariwisata khususnya Kawasan Wisata Tanjung Bira semakin memperkuat posisi strategis Kabupaten Bulukumba sebagai daerah tujuan wisata di Sulawesi Selatan," ujarnya saat memberikan pandangan tentang Pembangunan Pariwisata Bulukumba, di Makassar Minggu 12 Mei 2024.
S. Mualla mengatakan, jika pembangunan sektor pariwisata itu membutuhkan investasi yang sangat besar, dan di daerah manapun, kawasan wisata yang dikelola oleh pemerintah pasti akan diberlakukan retribusi, tentu pemerintah daerah telah melakukan analisis dan kajian dan menetapkan kebijakan berdasarkan pertimbangan dan selanjutnya ditetapkan dalam bentuk regulasi yakni Peraturan Daerah maupun Peraturan Bupati.
"Kami dari kalangan organisasi tentu ingin agar Kawasan Wisata Tanjung Bira akan selalu berakselerasi terlebih jika Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bira -Takabonerate bisa terealisasi ke depan.
"Ini (KEK) akan sangat menguntungkan pemerintah dan masyarakat setempat," imbuh S. Mualla.
Untuk diketahui pekan lalu kawasan wisata Tanjung Bira tetap dipadati pengunjung selama libur panjang. Dinas Parawisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Bulukumba mencatat 6.559 wisatawan yang berkunjung ke kawasan Bira sejak 9 hingga 11 Mei 2024.
Viralnya isu pungli di Titik Nol nampaknya tidak begitu berdampak terhadap jumlah kunjungan di kawasan Wisata Tanjung Bira. (*)