Jadi Narasumber Bimtek, Haryono Guru BK SMPN 2 Liliriaja Bahas Materi Optimalisasi Bimbingan dan Konseling dalam Penanganan Bullying di Sekolah
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Jadi Narasumber Bimtek, Haryono Guru BK SMPN 2 Liliriaja Bahas Materi Optimalisasi Bimbingan dan Konseling dalam Penanganan Bullying di Sekolah

    Kabartujuhsatu
    Sabtu, 25 Mei 2024, Mei 25, 2024 WIB Last Updated 2024-05-25T07:05:43Z
    masukkan script iklan disini

    Soppeng, Kabartujuhsatu.news- Pada kegiatan Pengimbasan hasil bimbingan teknis Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan yang berlangsung di SDN 7 Salotungo, Haryono, S.Pd Guru Bimbingan dan Konseling (BK) SMPN 2 Liliriaja, menyampaikan materi berjudul "Optimalisasi Bimbingan dan Konseling dalam Penanganan Bullying di Sekolah".

    Acara ini merupakan kelanjutan dari bimbingan teknis yang diikuti di Makassar beberapa hari yang lalu. Sabtu (25/5/2024). 

    Dalam presentasinya, Haryono menekankan pentingnya peran guru BK dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan mendukung bagi semua siswa. 

    "Bimbingan dan konseling harus dioptimalkan untuk mendeteksi dan menangani kasus bullying sejak dini, serta memberikan dukungan yang diperlukan bagi korban dan pelaku," ujarnya.

    Materi yang disampaikan Haryono mencakup strategi-strategi konkret untuk pencegahan bullying, mulai dari pendekatan individual hingga program intervensi berbasis sekolah. 


    Ia juga memaparkan berbagai teknik konseling yang efektif untuk membantu siswa yang mengalami bullying, serta pentingnya kerjasama antara guru, orang tua, dan komunitas dalam menciptakan lingkungan sekolah yang bebas dari kekerasan.

    Para peserta kegiatan, yang terdiri dari guru-guru dan staf sekolah, sangat antusias mengikuti materi yang disampaikan. 

    Mereka berkomitmen untuk menerapkan strategi dan teknik yang dipelajari dalam upaya pencegahan dan penanganan bullying di sekolah masing-masing.

    Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam upaya menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman dan harmonis. 

    Dengan adanya pemahaman dan keterampilan baru dalam menangani bullying, sekolah-sekolah di Kabupaten Soppeng dapat lebih efektif dalam melindungi siswa dari kekerasan dan membangun budaya yang lebih inklusif dan empatik.

    (Red) 
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini