Soppeng, Kabartujuhsatu.news, Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Sekolah Pendidikan Formal (SPF) SDN 23 Tanete Kelurahan Lapajung Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng Provinsi Sulawesi Selatan, menggelar upacara Bendera yang dilangsungkan di halaman sekolah yang terletak di jalan Balubu tersebut, Kamis, 2 Mei 2024.
Upacara Hardiknas SDN 23 Tanete di pimpin langsung oleh Kepala Sekolah Naharuddin, S.Sos, M.Si.
Kata Naharuddin, Adapun tema peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2024 yang ditetapkan oleh Mendikbudristek yakni “Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar”.
"Peringatan Hari Pendidikan Nasional bertujuan untuk memotivasi masyarakat Indonesia dalam mendukung dan memajukan sistem pendidikan demi masa depan yang lebih cerah, ungkapnya.
Selain itu, juga mengingatkan kita akan pentingnya memberikan pendidikan yang berkualitas pada setiap anak bangsa selaku penerus sekaligus pondasi bangsa, terang Kepala UPTD SPF SDN 23 Tanete Naharuddin.
Pada pelaksanaan memperingati hari Pendidikan Nasional tahun 2024 ini, semua guru dan siswa siswi, serta kepala sekolah menggunakan pakaian adat.
Menurutnya, "Pakaian adat bukan hanya menunjukkan keelokan busana tradisional, tetapi juga memperkaya identitas dan rasa kebanggaan akan asal-usul dan kekayaan budaya, jelasnya.
"Ini membantu dalam mempertahankan keberagaman budaya serta menceritakan kisah yang melekat, meski berbeda adat dan budaya namun cita-cita untuk memajukan pendidikan akan terus berkobar, tandasnya.
"Tak hanya itu, ini juga merupakan cerminan masyarakat kita, dan atau representasi visual dari nilai-nilai, keyakinan, dan sikap kita, sehingga melalui cara kita berpakaian, kita mengkomunikasikan status sosial kita, mengekspresikan kepribadian kita, dan menunjukkan identitas kita, kata Nahar.
Nahar menegaskan bahwa Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada 2 Mei, diperingati untuk mengenang jasa para pahlawan pendidikan, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan, tuturnya.
Ia mengutip pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim pada peringatan Hardiknas tahun 2024 sebagai berikut :
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Om swastiastu,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan,
Rahayu
Saudara saudariku sebangsa dan setanah air,
Lima tahun terakhir ini adalah waktu yang sangat mengesankan dalam perjalanan kami di Kemendikbudristek. Menjadi pemimpin dari gerakan Merdeka Belajar semakin menyadarkan kami tentang tantangan dan kesempatan yang kita miliki untuk memajukan pendidikan Indonesia.
Bukan hal yang mudah untuk mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar. Bukan tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran.
Pada awal perjalanan, kita sadar bahwa membuat perubahan butuh perjuangan. Rasa tidak nyaman menyertai setiap langkah menuju perbaikan dan kemajuan.
Kemudian, ketika langkah kita mulai serempak, kita dihadapkan dengan tantangan yang tak pernah terbayangkan yakni pandemi.
Dampak yang ditimbulkan mengubah proses belajar mengajar dan cara hidup kita secara drastis.
Pada saat yang sama, pandemi memberi kesempatan untuk mengakselerasi perubahan.
Dengan bergotong royong, kita berjuang untuk pulih dan bangkit kembali menjadi jauh lebih kuat.
Ombak kencang dan karang tinggi sudah kita lewati bersama. Kini, kita sudah mulai merasakan perubahan terjadi di sekitar kita, digerakkan bersama-sama dengan langkah yang serempak dan serentak.
Wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia sedang kita bangun bersama dengan gerakan Merdeka Belajar.
Kita sudah mendengar lagi anak-anak Indonesia berani bermimpi karena mereka merasa merdeka saat belajar di kelas.
Kita sudah melihat lagi guru-guru yang berani mencoba hal-hal baru karena mereka mendapatkan kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya. Kita sudah menyaksikan lagi para mahasiswa yang siap berkarya dan berkontribusi karena ruang untuk belajar tidak lagi terbatas di dalam kampus.
Dan kita sudah merayakan lagi semarak karya-karya yang kreatif karena seniman dan pelaku budaya terus didukung untuk berekspresi.
Lima tahun bukan waktu yang sebentar untuk menjalankan tugas memimpin gerakan Merdeka Belajar.
Namun, lima tahun juga bukan waktu yang lama untuk membuat perubahan yang menyeluruh.
Kita sudah berjalan menuju arah yang benar, tetapi tugas kita belum selesai.
Semua yang telah kita jalankan harus diteruskan sebagai gerakan yang berkelanjutan.
Semua yang sudah kita upayakan harus dilanjutkan sebagai perjalanan ke arah perwujudan sekolah yang kita cita-citakan.
Waktu yang bergulir membawa pada akhir masa pengabdian saya sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Namun, ini bukanlah titik akhir dari gerakan Merdeka Belajar. Dengan penuh ketulusan, saya ucapkan terima kasih banyak atas perjuangan yang Ibu dan Bapak lakukan.
Dengan penuh harapan, saya titipkan Merdeka Belajar kepada Anda semua, para penggerak perubahan yang tidak mengenal kata menyerah untuk membawa Indonesia melompat ke masa depan.
Selamat Hari Pendidikan Nasional. Mari terus bergotong royong menyemarakkan dan melanjutkan gerakan Merdeka Belajar.
Terima kasih,
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Om shanti, shanti, shanti, om,
Namo buddhaya,
Rahayu
Jakarta, 2 Mei 2024
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Nadiem Anwar Makarim
(Red)