Makassar, Persekutuan Tellumpoccoe adalah sebuah aliansi yang dibentuk oleh Kerajaan Bone, Wajo, dan Soppeng pada tahun 1582 untuk melawan Kerajaan Gowa-Tallo. Gowa dan Tallo adalah dua kerajaan di Sulawesi Selatan yang bersatu pada 1565 dan kemudian dikenal sebagai Kerajaan Makassar.
Setelah bersatu, kekuatan Gowa-Tallo semakin besar dan mereka berusaha memperluas kekuasaan mereka ke kerajaan-kerajaan lain di Sulawesi Selatan, termasuk Bone, Luwu, Wajo, dan Soppeng.
Luwu dan Wajo bahkan sempat ditaklukkan oleh Gowa-Tallo.
Karena Gowa-Tallo sering bertindak keras terhadap negeri-negeri Bugis di bawahnya, Bone, Wajo, dan Soppeng memutuskan untuk membentuk Persekutuan Tellumpoccoe.
Tujuannya adalah untuk mempertahankan kedaulatan tanah Bugis dan menghentikan ekspansi Gowa-Tallo.
Pertemuan untuk membentuk aliansi ini dilakukan di Timurung, Bone Utara, dan dikenal sebagai Perjanjian Timurung atau Perjanjian Tellumpoccoe.
Beberapa isi perjanjian ini adalah:
- Hubungan antara negeri-negeri Bugis yang menjadi anggota persekutuan digambarkan seperti kakak-beradik, di mana Bone sebagai saudara tua, Wajo sebagai saudara tengah, dan Soppeng sebagai bungsunya.
- Bone, Wajo, dan Soppeng akan saling melindungi dan ekspasi mereka hanya dilakukan ke luar wilayah tiga kerajaan tersebut.
- Wajo akan dibela apabila Gowa-Tallo memperlakukannya sebagai budak.
Persekutuan Tellumpoccoe berhasil mematahkan beberapa serangan Gowa-Tallo ke Wajo pada 1582, dan ke Bone pada 1585 dan 1588. Pada 1590, Gowa-Tallo berencana menyerang Wajo lagi, tetapi gagal karena Raja Gowa-Tallo dibunuh oleh anak buahnya sendiri.
Pada abad ke-17, Gowa-Tallo menjadi pusat perdagangan penting di Sulawesi Selatan dan memeluk agama Islam pada 1605.
Mereka kemudian menyebarkan Islam ke Soppeng pada 1690, Wajo pada 1610, dan Bone pada 1611.
Meskipun demikian, Gowa-Tallo tetap mengizinkan Persekutuan Tellumpoccoe untuk dipertahankan agar bisa bersama-sama menghadapi musuh yang mengancam agama mereka.
