Gowa, Kabartujuhaatu.news, Setelah membekali pelatihan bagi penyuluh pertanian selama 7 (tujuh) hari, UPT Kementan di bawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku menutup kegiatan Pelatihan Agribisnis Tanaman Jahe Bagi Penyuluh Pertanian, Senin (06/05/2024).
Secara terpisah, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan, sasaran umum BPPSDMP adalah terwujudnya SDM Pertanian yang profesional, mandiri, berdaya saing dan berjiwa wirausaha untuk mewujudkan kesejahteraan petani.
“Yang tak kalah penting adalah SDM pertanian menjadi pengungkit produktivitas dan pengungkit produksi melalui inovasi teknologi.
"Dan bagaimana agar inovasi teknologi itu betul-betul diimplementasikan oleh seluruh insan pertanian, praktisi, pengusaha pertanian itu yang paling penting,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala BBPP Batangkaluku yang diwakili oleh Ketua Tim Kerja Pelatihan Aparatur dan Non Aparatur, Hari Ismanto saat menutup pelatihan mengungkapkan bahwa peserta telah banyak memperoleh ilmu terkait tanaman jahe, mulai dari budidaya, penanganan, pascapanen, pengolahan hasil, pemasaran, sampai analisa usaha tani.
"Penyuluh Pertanian dapat menerima dan menyerap seluruh materi, mulai dari hulu hingga hilir, tidak hanya budidaya melainkan sampai ke pemasarannya," ungkapnya.
Hari Ismanto menerangkan bahwa pada saat ini telah banyak minuman yang memberikan efek buruk bagi kesehatan, sedangkan Indonesia mempunyai rempah-rempah yang begitu banyak termasuk jahe yang memiliki banyak khasiat bagi kesehatan.
"Jahe dan jamu merupakan identitas bangsa yang harus dilestarikan, harapannya jelas, ilmu yang diperoleh dapat diterapkan, diaplikasikan, dan disebarluaskan terutama kepada petani," harapnya.
Sementara itu, menurut salah satu peserta pelatihan, Syarif Ahayu menyebut bahwa sebelum mengikuti pelatihan, banyak yang memandang sebelah mata tanaman jahe, namun setelah mengikuti pelatihan, nyatanya tanaman jahe dapat menjadi sumber ekonomi.
"Visi misi kami yaitu bagaimana mengangkat tanaman jahe di daerah masing-masing agar bahan baku jahe dapat tersedia," ungkapnya.
Syarif Ahayu dalam kesan dan pesannya juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada BBPP Batangkaluku yang telah memfasilitasi para penyuluh berupa pelatihan agribisnis tanaman jahe.
Kegiatan yang dibuka pada tanggal 30/04/2024 tersebut telah diikuti oleh 60 orang peserta yang terdiri dari 2 angkatan dengan masing-masing 30 orang setiap angkatannya, adapun peserta berasal dari seluruh provinsi di Sulawesi.
(Red)