Bupati Andi Kaswadi Ungkap Sejumlah Hal di Peluncuran Tahapan Pilkada Soppeng 2024
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Bupati Andi Kaswadi Ungkap Sejumlah Hal di Peluncuran Tahapan Pilkada Soppeng 2024

    Kabartujuhsatu
    Minggu, 30 Juni 2024, Juni 30, 2024 WIB Last Updated 2024-07-01T03:16:12Z
    masukkan script iklan disini

    Soppeng, Kabartujuhaatu.news, Bupati Soppeng HA Kaswadi Razak menghadiri acara peluncuran tahapan pilkada Bupati dan Wakil Bupati tahun 2024 yang dilangsungkan di Lapangan Gasis Watansoppeng, Sabtu malam (29/6/2024).

    Bupati Soppeng mengawali sambutannya mengapresiasi Peluncuran tahapan pilkada 2024 yang juga dihadiri anggota KPU Sulsel, Ketua KPU Wajo, Ketua KPU Sidrap dan Ketua KPU Enrekang.

    Bupati Andi Kaswadi menyampaikan bahwa para Ketua KPU lainnya yang hadir sehingga kehadirannya dapat menjadi pembanding dengan kegiatan KPU Soppeng dengan Filosofi Panning.

    "Mudah-mudahan Wajo juga sudah ada maskot pilkada dan bukan sutra karena Sutra milik soppeng, ucap Bupati Soppeng disambut tawa para undangan.

    "Kalau mau ambil danau, itu milik bertiga, ucap Kaswadi.

    "Enrekang juga itu asalnya dari Soppeng, jadi orang soppeng jadi Datu di Enrekang, sehingga tidak keliru datang di soppeng, ungkap Bupati Andi Kaswadi. 

    Dikesempatan itu, Bupati Andi Kaswadi menambahkan terkait Filosofi Panning, yang menurutnya ada yang menarik dan bisa dijadikan pedoman oleh KPU, bahwa Panning itu sangat konsisten, dan kita malu sama Panning sebenarnya, coba kita liat Panning itu sejak berada di soppeng ini tidak pernah tinggalkan tempatnya, walaupun pohon disana itu rimbun, mereka tidak meninggalkan tempat meski menderita, ucapnya. 

    "Kenapa mesti tinggal di situ? berarti dia konsisten, kesepakatannya juga tidak memakan buah yang ada dalam kota, ya biasanya kalau ada disumpah masih ada yang melanggar, kalau Panning tidak demikian, jelasnya. 

    Bupati Andi Kaswadi juga menyampaikan bahwa Panning akan memberikan tanda jika akan terjadi bencana, memberikan peringatan pada masyarakat soppeng akan terjadi sesuatu yang mungkin tidak mampu masyarakat kendalikan, terangnya. 

    "Silahkan dimaknai dan dijabarkan bahwa ketika ada indikasi bahwa ada yang tidak bisa lagi dikendalikan dengan Bawaslu agar disampaikan dan dikoordinasikan, ucap Bupati soppeng memberi contoh. 

    "Demikian juga apa yang disampaikan KPU Provinsi, bahwa kalau penyelenggara selalu bermasalah ganti Pemilunya, atau ada model lain ataukah kembali ke DPRD misalnya, kata Andi Kaswadi. 

    "Kan selalu disalahkan, dan siapa yang minta, orang yang seharusnya menjadi contoh misalnya Caleg atau kandidat yang tidak mengajarkan kepada masyarakat, jangan disalahkan pemilih, karena sepertinya pemilih yang selalu disalahkan, tandasnya. 

    Bupati Kaswadi mengakui bahwa memang banyak fenomena dilapangan, misalnya ketika ditanya mengatakan insyaallah kudeccaui, kudegaga caui pabberena lette'ki, yang jawabannya melotokki mitautokki mabbelle, kan wajar kalau masyarakat mengatakan begitu, tandasnya. 

    "Ini yang harus dikaji juga jangan semata-mata pemilih yang disalahkan. 

    "Jangan politik uang itu selalu dianggap bahwa masyarakat yang brutal". Imbuh Kaswadi. 

    "Memang pemilihan umum lalu dapat dinilai brutal karena ketatnya persaingan dan kondisi negara pada saat itu pas El-Nino bahkan di soppeng ini tidak pernah kita makan beras impor yang selama ini soppeng sebagai penyangga pangan disulsel namun karena kondisi El-Nino sehingga hal itu yang terjadi dan masyarakat mengkonsumsi beras impor. 

    "Negara sakit pada saat itu dan masyarakat riskan sekali sehingga hal inilah perlunya ada kajian-kajian, ucapnya. 

    "Terkait hal itu, terpulang kepada kita sebagai partai politik perlunya memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, ucap Kaswadi yang juga ketua DPD Golkar kabupaten Soppeng. 

    "Mari kita menjadikan suatu pelajaran, dan yang menarik dalam situasi sekarang apa yang disampaikan di warung kopi,  termasuk pengamat yang banyak sekali, dan yang paling menyedihkan bahwa Dia seharusnya menjadi contoh, panutan dan sepertinya ketika memberikan komentar di medsos "paling dibawah harga dirinya", yang seharusnya menjadi penyejuk, justru provokator, dimana dikatakan "Tau Deceng" jika demikian, janganlah manfaatkan momen seperti itu untuk kepentingan kita, terkenal karena berani bicara namun dengan menzolimi orang, tandasnya. 

    "Contoh, "yang ramai sekarang di soppeng, kan papan iklan, yang disalahkan pak Wakil, yang tanggung jawab itu, saya selaku kepala daerah".

    "Saya tegaskan bahwa semua itu tanggung jawab saya, dan anak buah itu tidak ada yang salah. 

    "Saya harus tanggung jawab, Saya yang tanggung jawab, tegas Bupati Soppeng Andi Kaswadi Razak. 

    "Karena ini sebenarnya bagian dari proses penyerahan tongkat estafet kepada calon yang terpilih dan ditetapkan oleh KPU menjadi kepala daerah nantinya. 

    "Apakah saya harus menyerahkan dengan kota yang semberawut, apakah saya harus menyerahkan dengan membiarkan papan-papan iklan yang tidak berizin? tidak ada membayar PAD, semua papan iklan disini tidak ada yang mendaftar dan tidak ada yang membayar, salahkah kalau saya tertibkan? tegas Bupati Soppeng. 

    "Makanya para pengamat mari kita bicara, pintu saya tidak pernah tertutup 24 jam . 

    "Omong kosong kalau ada masyarakat yang mau ketemu dengan saya dan saya tidak terima kapanpun waktunya, 

    "Jangan mengadu di media sosial, kau salimi orang yang tidak tahu persoalan".

    " Bagaimana mau menciptakan pemilu yang kondusif baru seperti itu sudah mulai muncul provokasi".

    "Seharusnya, kita ini bagaimana semua mengantar Pilkada ini dengan elegan, tutur Kaswadi. 

    "Pemerintahan itu hanya persoalan nomor, tidak ada pemberian nomor sebelum ditandatangani, ya wajar karena saat ini sudah tidak diketahui mana lawan mana kawan 

    "Yang biasanya itu, surat baru bisa keluar kalau sudah diberikan nomor, ada nomor di Map nya tapi kenapa tidak ditulis di kertas dan itu yang dibesar-besarkan, coba bayangkan, tandasnya. 

    "Mari kita sama-sama mengantar proses Pilkada ini dengan baik kepada siapa nanti yang berhak menerima tongkat estafet. 


    "Saya berkewajiban menyerahkan pemerintahan ini kepada siapa nanti yang ditetapkan supaya mereka nanti bisa melebihi kemampuan apa yang saya lakukan dengan tidak ada beban, tidak ada masalah yang saya tinggalkan artinya masyarakat juga dapat berkesinambungan melaksanakan aktivitasnya dan atau kegiatannya dan lain sebagainya. 

    "Jangan lagi dirusak yang sudah bagus, yang tidak bagus silahkan, dan ini maaf hal ini saya sampaikan agar bisa didengar dan bisa dikaji apa yang tersampaikan betul atau salah karena saya terbuka".ucap Bupati Soppeng. 

    "Makanya selalu saya bilang beri saya kesempatan, jangan ganggu saya, dalam roda pemerintahan ini karena kita juga tahu yang sering banyak bicara, yang memeras-meras, berita-berita ini kan saya juga tidak bisa salahkan karena orang apatis yang banyak, yang hanya suka memeras dan meminta-minta yang bukan haknya, inikan tidak boleh sebenarnya, jelas Bupati Soppeng.

    "Kamu ambil dengan paksa dan kasi makan keluarga mu bagaimana bisa menjadi orang yang baik, tandasnya. 

    "Mohon maaf kepada teman LSM, wartawan yang biasa memanfaatkan situasi yang harusnya kita redam yang justru mereka yang selalu bikin gaduh ditengah masyarakat. 

    "Makanya kami sangat mendukung KPU untuk selenggarakan pemilihan kepala daerah dengan baik, dan tugas saya menyerahkan nanti tongkat estafet pemerintahan yang sama kondisinya dan atau posisinya KPU. 

    "Kita sama-sama menyerahkan yang terbaik bagi kepentingan bangsa dan negara khususnya di kabupaten soppeng. 

    "Kesampingkan semua kepentingan-kepentingan dan kita sama-sama memposisikan diri dan saya juga seperti itu. 

    "Alhamdulillah kemarin sudah dilaksanakan pemilu dan pemilu-pemilu sebelumnya selalu Soppeng yang berprestasi seperti di zamannya pak Hasbi, yang semuanya dapat berkolaborasi semua dapat mengembang amanah dengan suatu kondisi yang bisa di pertanggungjawabkan".

    "Cuma memang kemarin Korsupgah KPK saat berada di Soppeng bahwa satu hal yang diwanti-wanti termasuk dana KPU, pertanggungjawabannya harus betul-betul menjadi perhatian kita. 

    "Jadi kehati-hatian kita agar penggunaan dana ini  tidak ada yang menyalahi dan sesuai peraturan perundang-undangan. 

    "Mari kita menyikapi pelaksanaan pemilu ini walaupun sampai hari ini belum ada parpol yang jelas sudah mengeluarkan rekomendasi yang bisa dipakai di KPU. 

    "Kalu di wajo mungkin sudah ada tapi di Soppeng saya juga heran karena 1 bulan saya meninggalkan daerah menjalankan ibadah haji, saya berangkat masih nol dan saya kembali masih nol, ada apa ini, ujar Bupati Soppeng. 

    Terakhir Bupati Soppeng juga menyoroti terkait adanya dugaan dengan kata mengorbankan anaknya untuk maju sebagai wakil bupati Soppeng begitu pula dengan ASN yang sudah mulai akan mengarah kelain sehingga ia mengajak para ASN untuk fokus mengawal visi misi hingga akhir (finish) supaya penyerahannya nanti juga bagus, tandasnya. 

    Bupati Soppeng mengaku untuk terus mendukung KPU dalam bekerja secara profesional sehingga ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk sama-sama menyukseskan pilkada 2024, pungkasnya.

    Kegiatan ini turut dihadiri Kedatuan Soppeng YM Andi Tantu Datu Galib, Budayawan Andi Mappasawe Rasyid, Ketua Bawaslu Soppeng Muhammad Hasbi, anggota Forkopimda, para mantan Ketua dan anggota KPUD Soppeng, Para Kades dan Lurah, tim juri maskot pilkada soppeng 2024, tim hukum KPUD Soppeng, Budayawan, Ormas, PPK, PPS dan Pantarlih serta undangan lainnya. 

    (Red) 
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini