Registrasi dan Inventarisasi Sebagai Upaya Awal Menuju ‘Digitalisasi’ Koleksi Museum Villa Yuliana Kabupaten Soppeng
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Registrasi dan Inventarisasi Sebagai Upaya Awal Menuju ‘Digitalisasi’ Koleksi Museum Villa Yuliana Kabupaten Soppeng

    Kabartujuhsatu
    Kamis, 20 Juni 2024, Juni 20, 2024 WIB Last Updated 2024-06-21T01:51:17Z
    masukkan script iklan disini

    Soppeng, Kabartujuhsatu.news, Sejak dibangun, Villa Yuliana telah beberapa kali berubah fungsi. Pada masa pendudukan Belanda, bangunan ini berfungsi sebagai tempat menginap dan peristirahatan pejabat Belanda. Villa Yuliana juga pernah digunakan sebagai kediaman resmi kontrolir Soppeng, lalu sebagai markas Pemerintah Hindia Belanda. Kamis (20/6/2024). 

    Di masa pendudukan Jepang, Villa Yuliana difungsikan sebagai markas tentara Jepang. Setelah tahun 1957 hingga 1992 Villa difungsikan sebagai rumah tinggal oleh penduduk setempat. 

    Pada tahun 1992 hingga 1995 bangunan Villa Yuliana difungsikan sebagai asrama pegawai bujang Pemda, Polisi, dan Dinas Pemadam Kebakaran. 

    Bahkan, Villa Yuliana pernah dipergunakan oleh sanggar seni di Kabupaten Soppeng sebagai tempat latihan. 

    Dan sekarang, Villa Yuliana difungsikan sebagai Museum Daerah Latemmamala sejak diresmikan pada tanggal 23 Maret 2008. 

    Secara historis, museum ini menyimpan berbagai misteri tentang keberadaan Soppeng masa lalu.

    Museum Villa Yuliana atau yang juga dinamakan Museum Latemmamala dengan posisinya yang strategis di tengah-tengah pusat kota Watansoppeng mengundang perhatian para pengunjung dan pencinta museum. 

    Salah seorang Pecinta Museum yang telah lama berkiprah pada pelestarian budaya adalah Erwin Saraka. 

    Sebagai Putra Soppeng, Erwin Saraka mendapatkan bantuan dana fasilitasi Pemajuan Kebudayaan 2024 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XIX atas proposal yang diusulkannya.  

    Bentuk fasilitasi Pemajuan Kebudayaan itu adalah Registrasi dan Inventarisasi Koleksi Museum Villa Yuliana di Kabupaten Soppeng yang telah dilaksanakan mulai 14 sampai dengan 20 Juni 2024.  

    Tim Registrasi dan Inventarisasi Koleksi Museum Villa Yuliana yang beranggotakan 7 orang ini dipimpin langsung oleh Erwin Saraka yang didampingi langsung oleh Dr. Karim. 

    Tujuan utama fasilitasi ini adalah untuk meningkatkan pengelolaan dan pelestarian warisan budaya di daerah tersebut. 

    Erwin Mansyur Ugu Saraka, yang juga menjabat sebagai kurator museum.


    Didampingi anggota antara lain Andini Pratiwi yang bertanggung jawab atas Registrasi Koleksi. Sementara Hairum Annisa mengurusi Inventarisasi Koleksi. 

    Adlan Dwi Septian dan Hidayat Marzuki bertugas dalam pendokumentasian, publikasi, dan pembuatan laporan. 

    Lukman Hakim bertanggung jawab atas pembuatan database dan penginputan data. 

    Sementara Dr. Karim dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Soppeng mendampingi dan membantu dalam administrasi umum dan pengadaan perlengkapan.

    Proses registrasi dan inventarisasi koleksi museum ini di gedung peninggalan periode kolonial yang menjadi lokasi Museum Villa Yuliana dimonitor langsung oleh Ibu Adriani dan Ibu Andini Perdana dari Kantor Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX.


    Tujuan utama kegiatan ini meliputi registrasi dan inventarisasi koleksi Museum Villa Yuliana, dokumentasi melalui pemotretan koleksi, serta pembuatan deskripsi lengkap untuk setiap item koleksi. 

    Selain itu, dibuat pula database berbasis digital untuk memudahkan pengelolaan dan akses informasi mengenai koleksi museum ini.

    Erwin, sebagai salah satu kontributor utama, menjelaskan bahwa tujuan jangka panjangnya adalah untuk mendapatkan data yang komprehensif mengenai koleksi museum. 

    Data ini akan menjadi dasar untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap koleksi-koleksi tersebut, serta untuk merencanakan tata pameran yang sesuai dengan tema dan visi dari Museum Villa Yuliana.

    Tema utama dari kegiatan ini adalah "Registrasi dan inventarisasi koleksi Museum Villa Yuliana Kabupaten Soppeng berbasis database". 

    Proses registrasi dan inventarisasi koleksi museum ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan, tidak hanya dalam upaya pelestarian warisan budaya lokal, tetapi juga dalam mendukung pengembangan pendidikan dan pariwisata di daerah Kabupaten Soppeng.

    Dengan demikian, kegiatan administratif seperti registrasi dan inventarisasi koleksi museum tidak hanya merupakan rutinitas semata, tetapi juga langkah krusial dalam menjaga dan mengelola kekayaan budaya yang dimiliki oleh masyarakat Soppeng. 

    Output kegiatan ini adalah pengelolaan koleksi museum yang lebih dinamis dalam bentuk digital. 

    Bantuan pendanaan dari Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan 2024 ini sangat bermanfaat bagi penggiat kebudayaan dalam upaya mereka untuk memajukan kebudayaan dengan berfokus pada pelestarian warisan budaya. 

    Olehnya itu, atas nama Pemerintah Kabupaten Soppeng, 
    Kepala Bidang Kebudayaan yang mendampingi Tim selama kegiatan berlangsung berterima kasih atas upaya peningkatan pengelolaan koleksi museum ini atas fasilitasi Pemajuan Kebudayaan 2024 ini. 

    Dan kegiatan fasilitasi ini terus dijalankan untuk melakukan penguatan-penguatan pelestarian kebudayaan di daerah termasuk di Kabupaten Soppeng ini.

    (Red/ARS) 
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini