7 Pegawai Kejaksaan RI Berhasil Selesaikan Pendidikan Bahasa Mandarin di Universitas Huaqiao
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    7 Pegawai Kejaksaan RI Berhasil Selesaikan Pendidikan Bahasa Mandarin di Universitas Huaqiao

    Kabartujuhsatu
    Sabtu, 06 Juli 2024, Juli 06, 2024 WIB Last Updated 2024-07-07T00:42:29Z
    masukkan script iklan disini
    Jakarta, Kabartujuhsatu.news, Sebanyak tujuh orang pegawai Kejaksaan RI menyelesaikan pendidikan bahasa Mandarin di
    Beijing Chinese Language and Culture College Changping District, Tiongkok, pada Kamis (4/7/2024).

    Hal itu diungkapkan Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung RI, Dr Harli Siregar, SH, M. Hum melalui Dr. Andri W.S, S.H. S.Sos, M.H Kasubid Kehumasan, kepada media ini, Sabtu (6/7/2024).

    Ketujuh pegawai Kejaksaan RI yang dimaksud yakni Januar Hapriansyah, S.H., M.H. (Jaksa pada Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah), Theodora Marpaung, S.H., M.H. (Jaksa pada Kejaksaan Negeri Jakarta Utara), Desty Puspita, S.H., M.H. (Jaksa pada Biro Hukum Kejaksaan Agung), Fardana Kusumah, S.H., LL.M. (Jaksa pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI), Vini Mandey (pegawai Tata Usaha pada Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara), Ahmad Zakky (pegawai Tata Usaha pada Sekretariat Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan Kejaksaan Agung), dan Gazy (pegawai Tata Usaha pada Kejaksaan Negeri Kejaksaan Negeri Sumedang).


    Kesemua pegawai Kejaksaan tersebut merupakan penerima beasiswa dari Universitas Huaqiao, yang telah dinyatakan berhasil dalam menyelesaikan pendidikan bahasa Mandarin dan hadir dalam wisuda yang diselenggarakan oleh universitas tersebut.

    Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung Harli Siregar ketika diminta tanggapannya oleh media perihal acara wisuda tersebut menyampaikan bahwa perkembangan tren globalisasi saat ini sangat berpengaruh terhadap bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, hukum, keamanan, terutama iklim investasi di dunia industri dan infrastruktur Pemerintah Tiongkok di Republik Indonesia.

    "Selain itu, tren globalisasi juga berdampak pada maraknya tren kejahatan internasional, seperto cyber crime, trafficking, narkotika, terorisme, korupsi, dan pencucian uang, yang melibatkan pelaku kejahatan yang berasal dari Tiongkok.

    "Oleh karena itu, dipandang perlu penguasaan dan keterampilan bahasa Mandarin bagi pegawai Kejaksaan Republik Indonesia," ujarnya.

    Selanjutnya, Menteri Pendidikan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Chen Xu Bu Zhang yang turut hadir dalam wisuda ini, mengatakan bahwa acara diselenggarakan sebagai bentuk penghargaan kepada para mahasiswa, yang telah menyelesaikan pendidikannya selama di Universitas Huaqiao.

    "Kami berharap semoga hubungan Pemerintah RRT dengan negara-negara sekitar, dapat menghidupkan kembali kejayaan "Silk Road" untuk menyejahterakan negara-negara yang bertetangga dengan RRT," ujar Menteri Pendidikan RRT.

    Hadir dalam wisuda ini yaitu akademisi Universitas Huaqiao, dan penerima beasiswa pendidikan bahasa Mandarin yang merupakan Aparat Penegak Hukum dan Pegawai Negeri dari Indonesia, Thailand, Laos, Filipina, Vietnam, Kamboja dan Oman sebanyak 200 orang. 

    (Red) 
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini