Kementan Terus Galakkan Program Bantuan Pompanisasi
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Kementan Terus Galakkan Program Bantuan Pompanisasi

    Kabartujuhsatu
    Sabtu, 27 Juli 2024, Juli 27, 2024 WIB Last Updated 2024-07-27T14:39:07Z
    masukkan script iklan disini

    Gowa, Kabartujuhsatu.news, Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggalakkan program bantuan pompanisasi, khususnya di lahan persawahan tadah hujan.

    Program ini dirancang untuk meningkatkan indeks pertanaman (IP) yang selama ini berpotensi besar.

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, pihaknya melakukan percepatan tanam di sejumlah wilayah melalui pompanisasi.

    Amran optimis program pompanisasi bisa memacu aktivitas tanam di musim kedua tahun ini agar berjalan lebih cepat dan maksimal.

    Program pompanisasi ini dikonsentrasikan untuk lahan sawah yang IP satu namun memiliki sumber air yang tersedia sepanjang tahun.

    Artinya, lahan-lahan sawah tersebut hanya mampu tanam satu kali dalam setahun.

    Program ini diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman yang tadinya hanya satu menjadi dua atau lebih dalam setahun.

    "Lahan yang IP satu, jika ditingkatkan menjadi dua atau tiga berarti akan bisa menjadi dua kali lipat bahkan tiga.

    "Hal itu bisa menjadi potensi besar, dan kami siapkan pompa, inilah solusi cepat untuk menangani pangan," kata Amran.

    Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi juga mengungkapkan untuk mengoptimalkan irigasi dan pengairan lahan pertanian diperlukan pendampingan serta pengawasan berkala terhadap pemanfaatan pompa disetiap daerah.

    “Monitoring program pompanisasi ini penting untuk dilakukan, agar semuanya berjalan lancar dan sesuai dengan target.

    "Ketika program pompanisasi berjalan dan sudah termanfaatkan dengan baik optimalisasi lahan juga akan meningkat sehingga hasil akhirnya panen dan produktivitasnya juga akan ikut naik” ujar Dedi.

    Kementerian pertanian melalui BBPP Batangkaluku selaku PJ. Satgas Darurat Pangan yang menangani Kabupaten Gowa terus konsisten melakukan koordinasi dan monitoring evaluasi perkembangan program pompanisasi dan optimalisasi lahan.

    Tim Satgas Darurat Pangan Sulawesi Selatan yang telah dibentuk Menteri Pertanian ini turun ke lapangan dalam menggalakkan program pompanisasi.

    Kunjungan ini menurunkan Staf Khusus Menteri Bidang Percepatan Peningkatan Produksi Pertanian Prof. Ir. Muhammad Arsyad dan Staf Ahli Menteri Prof. Dr. Ir. H. Yusran Jusuf beserta tim didampingi oleh Kepala BBPP Batangkaluku Jamaluddin Al Afgani, S.Pd., MP melakukan kegiatan monitorng dan evaluasi Irigasi Pompanisasi di kecamatan Palangga dan Kecamatan Bajeng.

    Dalam kegiatan monitoring dan evaluasi ini Terdapat 1 irigasi pompa dan pompa 3 inch yang diberikan ke kelompok petani di Kecamatan. Palangga, dan Kecamatan Bajeng,

    Prof. Muhammad Arsyad selaku Staf Khusus Menteri Pertanian dan Prof Yusran Jusuf beserta tim langsung menyaksikan kerja pompa tersebut untuk memastikan alat berfungsi dengan baik dan dapat bermanfaat bagi masyarakat desa pallangan , Kabupaten Gowa .

    Dari hasil monitoring dan evaluasi dari 2 Kelompok Tani yang dikunjungi tersebut didapat data seluas 40 ha lahan sawah sudah teraliri air. Terbagi atas Irigasi Pompa 6 inch kelompok tani Borongtala II Desa Panakukang dengan sumber air sungai Jenebereng ini mampu mengairi 30 Ha. Sedangkan di Poktan Bontorita 1 dengan sumber air aliran sungai jenebereng telah mengairi 10 Ha dengan pompa 3 inch.

    Selain melakukan monitoring dan evaluasi ke 2 kecamatan tersebut, Prof. Muhammad Arsyad bersama tim satgas pangan BBPP Batangkaluku didampingi tim bidang PSP Dinas Pertanian Kabupaten Gowa juga melakukan koordinasi dan monitoring evaluasi ke Babinsa daerah tersebut. Hasil koordinasi dan pemantauan terdapat 25 Unit pompa yang sudah beroperasi dan terealisasikan pemanfaatannya dalam mengaliri lahan sawah di Kabupaten Gowa.

    Dengan adanya monitoring dan evaluasi ini diharapkan progres optimalisasi lahan dan kegiatan pompanisasi untuk meningkatkan indeks pertanaman padi di lahan sawah tadah hujan di Kabupaten Gowa ini berjalan dengan cepat dan tepat. Sehingga mampu mempercepat masa tanam pada bulan Juli, Agustus, September mendatang.

    Prof Muhammad Arsyad menyampaikan “Kegiatan ini juga menekankan pentingnya kerja sama antara Kementerian Pertanian dan Dinas atau Pemerintah Daerah dalam mendampingi, mengontrol, dan mengawasi implementasi program pompanisasi di lapangan. Dengan adanya sinergi ini, diharapkan implementasi program pompanisasi dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi ketahanan pangan nasional” jelasnya.
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini