Jakarta, Kabartujuhsatu.news, Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, pengawas pendamping di satuan pendidikan dan kepala sekolah diharapkan lebih selektif dalam menilai dan supervisi terhadap media ajar yang digunakan oleh kepala sekolah, guru kelas, dan guru mata pelajaran. Selasa (9/7/2024).
Kurangnya selektivitas dalam tugas ini dapat membawa dampak buruk yang signifikan terhadap proses pembelajaran dan hasil belajar siswa.
Pentingnya Selektivitas dalam Supervisi
Media ajar adalah alat penting yang mendukung proses pembelajaran di kelas. Penggunaan media ajar yang tepat dan berkualitas tinggi dapat membantu siswa memahami materi dengan lebih baik, meningkatkan motivasi belajar, dan mendorong partisipasi aktif dalam pembelajaran.
Oleh karena itu, baik pengawas pendamping maupun kepala sekolah harus memastikan bahwa media ajar yang digunakan memenuhi standar kualitas dan relevansi.
Dampak Buruk Kurangnya Selektivitas
1.Penurunan Kualitas Pembelajaran
- Media ajar yang tidak sesuai atau berkualitas rendah dapat menghambat pemahaman siswa, menyebabkan kesulitan dalam belajar, dan menurunkan kualitas pembelajaran secara keseluruhan.
2. Informasi yang Tidak Akurat
- Penggunaan media ajar yang tidak diverifikasi dengan baik dapat menyebarkan informasi yang salah atau menyesatkan, mengakibatkan kebingungan di kalangan siswa dan mempengaruhi pemahaman mereka.
3. Motivasi Belajar Siswa Menurun
- Media ajar yang tidak menarik atau relevan dapat menurunkan motivasi belajar siswa. Siswa mungkin merasa bosan atau tidak tertarik dengan materi yang disajikan, sehingga mengurangi partisipasi mereka dalam kelas.
4. Pelanggaran Hak Cipta
- Menggunakan media ajar tanpa izin yang sah dapat menimbulkan masalah hukum terkait pelanggaran hak cipta. Penting bagi pengawas pendamping dan kepala sekolah untuk memastikan bahwa semua media ajar yang digunakan memiliki izin yang sah.
5. Ketidaksetaraan Akses
- Media ajar yang tidak mempertimbangkan aksesibilitas dapat menciptakan kesenjangan di antara siswa. Siswa dengan keterbatasan tertentu mungkin kesulitan mengakses atau memahami media ajar yang tidak dirancang secara inklusif.
6.Reputasi Institusi Menurun
- Penggunaan media ajar yang tidak tepat dapat merusak reputasi sekolah dan menurunkan kepercayaan orang tua serta masyarakat terhadap kualitas pendidikan yang diberikan.
Tanggung Jawab Pengawas Pendamping dan Kepala Sekolah
Pengawas pendamping dan kepala sekolah harus memastikan bahwa media ajar yang digunakan:
- Tepat Sasaran : Sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan belajar siswa.
- Berkualitas Tinggi : Mengandung informasi yang akurat dan relevan.
- Menarik dan Interaktif: Dapat memotivasi dan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.
- Inklusif dan Aksesibel: Dapat diakses oleh semua siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.
Kesimpulan
Baik pengawas pendamping di satuan pendidikan maupun kepala sekolah memiliki peran krusial dalam memastikan kualitas media ajar yang digunakan oleh guru-guru di sekolah mereka.
Dengan lebih selektif dalam menilai dan melakukan supervisi terhadap media ajar, mereka dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran, menghindari penyebaran informasi yang salah, dan memastikan semua siswa memiliki akses yang setara terhadap pendidikan yang berkualitas.
Selektivitas dalam tugas ini bukan hanya penting untuk keberhasilan akademik siswa, tetapi juga untuk menjaga integritas dan reputasi institusi pendidikan.
Oleh karena itu, pengawas pendamping dan kepala sekolah harus menjalankan peran mereka dengan penuh tanggung jawab dan profesionalisme, demi terciptanya lingkungan belajar yang lebih baik dan efektif.
Sumber : Pemerhati Pendidikan