Antisipasi Krisis Pangan, UPT Kementan Tunjukkan Hasil Panen Melalui Sistem Tanam Jajar Legowo
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Antisipasi Krisis Pangan, UPT Kementan Tunjukkan Hasil Panen Melalui Sistem Tanam Jajar Legowo

    Kabartujuhsatu
    Selasa, 13 Agustus 2024, Agustus 13, 2024 WIB Last Updated 2024-08-14T03:40:07Z
    masukkan script iklan disini

    Gowa, Kabartujuhsatu.news, UPT Kementerian Pertanian, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku melakukan panen bersama dengan berbagai instansi dalam rangka mendukung akselerasi produktivitas guna mengantisipasi krisis pangan, Senin (12/8/2024).

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak merupakan kunci mengantisipasi terjadinya krisis pangan. 

    "Kondisi sektor pangan dan energi dunia sedang mengalami krisis, ada 10 negara yang mengalami kelaparan serta 50-an negara yang terancam kelaparan, karena perubahan iklim yang ekstrem di dunia," ujar Andi Amran Sulaiman.

    Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSSMP), Idha Widi Arsanti dalam kegiatan penanaman bersama padi gogo (7/7/2024) di Bone Bolango, wanita yang sebelumnya menjabat Kapusdiktan ini mengatakan peran daerah sangat penting dalam menyukseskan program antisipasi darurat pangan dan perluasan areal tanam.

    Menurutnya, program tersebut sudah mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah dan TNI dalam rangka mewujudkan akselerasi peningkatan swasembada pangan terutama beras.

    Sementara itu, panen bersama jajar legowo ini dilaksanakan di areal percontohan tanaman pangan BBPP Batangkaluku dan dihadiri oleh Komandan Kodim 1426 Takalar, Kodim 1409 Gowa, BPS Gowa, Dinas TPH Kab. Gowa, Dinas TPH dan Perkebunan Kab. Takalar.

    Kepala BBPP Batangkaluku, Jamaluddin Al Afgani dalam sambutannya menyebut bahwa hasil panen yang dilakukan merupakan hasil dari teknologi cara tanam jajar legowo 2 : 1 dengan bibit muda yang dipindahkan, menggunakan pemupukan secara berimbang dan pemeliharaan yang baik.


    "Semua potensi-potensi dalam memupuk produksi harus kita maksimalkan. Bukan sekadar menanam, melainkan bagaimana kita melakukan perawatan yang baik, supaya produksinya juga baik," ungkap Jamal.

    Lanjut Jamal, pihaknya ingin mengedukasi masyarakat agar tidak hanya mengejar luas tanam tetapi yang dikejar adalah hasil.

    Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pengambilan sampel ubinan dengan pemupukan 20%, 80%, dan 100% yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Gowa.

    Dari hasil ubinan pemupukan 20% diperoleh sekitar 8,044 ton per hektar , pemupukan 80% diperoleh sekitar 8,036 ton per hektar, dan pemupukan 100% hasilnya sekitar 10.160 ton per hektar.

    Makhzuni, mewakili Kepala BPS Gowa menyebut bahwa hasil ubinan yang dilakukan memiliki jumlah yang cukup besar dari biasanya, sehingga ia berharap agar BBPP Batangkaluku dapat mengedukasi petani untuk menerapkan sistem tanam jajar legowo.

    (Red) 
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini