Makassar, Kabartujuhsatu.news-Ketua Harian DPP Gempar NKRI Askari menghimbau kepada warga masyarakat Sulawesi Selatan pada pemilihan kepala daerah serentak Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Sulsel maupun pemilihan walikota dan wakil walikota (pilwalkot) Makassar untuk tidak menerima tekanan, paksaan dan ataupun intervensi untuk memilih calon tertentu pada tanggal 27/November 2024 mendatang.
"Untuk memilih calon gubernur dan calon dan wakil gubernur maupun calon Walikota dan calon Wakil Walikota Makassar Sesuai hati Nurani, Masyarakat jangan mau ditekan dan dipaksa maupun di intervensi dari siapapun, baik Oknum ASN, Pengawai Honorer dan RT RW, jangan di respon, cuekin Saja dan agar di Video dan viralkan di medsos sekira ada oknum yang demikian, ungkap Ketua DPP Gempar, Senin (19/8/2024).
Menurut Askari kepada Media ini, Jika ada Masyarakat Sulsel di kota Makassar di perlakukan dengan cara dipaksa atau diintervensi oleh oknum ASN dan oknum Pengawai Honorer maupun RT RW di Kota Makassar untuk memilih Calon Gubernur di Pilgub maupun calon Walikota di pilwalkot Makassar segera laporkan ke Panwas dan viralkan di medsos, imbuhnya.
"Untuk memilih calon gubernur dan calon wakil gubernur Sulsel dan calon walikota dan calon wakil walikota Makassar, mesti mengetahui latar belakang, maupun sifat calon, apakah dia bukanji pemimpin pembohong dan pendendam, apakah dia betul-betul pemimpin yang tidak menghancurkan Pengawai honorer dan ASN, tutur Askari.
Askari mengungkapkan bahwa pihaknya ingin memberikan masukan kepada masyarakat Sulawesi Selatan, bahwa janganki salah memilih memimpin di Pilgub Sulsel nanti pada tanggal 27 November 2024, karena jika anda salah pilih, nanti kita yang tanggung dosanya nanti, ungkap Askari dengan nada tegas.
Menurutnya, "Ketika ada Calon Pemimpin di Pilgub Sulsel maupun di Pilwalkot Makassar yang melakukan pola penekanan secara massif atau diduga mengintruksikan para bawahannya untuk memilih calon tertentu, maka hal itu juga dapat berdampak kepada hancurnya Pengawai honorer dan ASN di pemerintahan provinsi Sulawesi Selatan nantinya, sehingga masyarakat Sulsel sama halnya memilih pemimpin yang pembohong dan pendendam di Pilgub Sulawesi Selatan, jelas Askari.
Dikatakannya, "Ini hanya bahan masukan dan renungan bagi masyarakat Provinsi Sulawesi Selatan, sebab jika masyarakat salah memilih pemimpin di Pilgub Sulsel maka, maka maju ataupun hancurnya Sulawesi Selatan nantinya, berada di tangan pemimpin Sulsel kedepannya, pungkas Askari.
(Red)