Soppeng, Kabartujuhsatu.news, Problematika kebutuhan air bersih di kabupaten Soppeng, turut ditanggapi dengan serius oleh bakal pasangan calon di Pilkada Soppeng yang terkenal dengan sebutan tagline SUKSES bukan Omon-Omon" dengan merancang gagasan untuk menjawab permasalahan tersebut saat di amanahkan menjadi pemimpin di daerah yang dikenal Bumi Latemmamala, Kamis (1/8/2024).
Menurutnya, "Sebagai ibukota Kabupaten Soppeng, Kecamatan Lalabata perlu mendapatkan sentuhan kebijakan yang berbeda, ujar H Suwardi Haseng bakal calon Bupati Soppeng tahun 2024.
Dijelaskan, "Kota Watansoppeng yang makin padat dengan segala problematik kota harus dikembangkan lebih ramah dan nyaman sebagai sebuah tempat tinggal.
Untuk itu, sebagai pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Soppeng, H. Suwardi Haseng, SE - Ir. Selle KS Dalle, kami menyiapkan sejumlah rancangan kebijakan program untuk Kecamatan Lalabata ke depan, terang H Suwardi Haseng anggota DPRD Sulsel ini .
Dikatakannya, "Bangunan program itu menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan warga Kota Watasoppeng dan sekitarnya.
Kata Dia, "Yang terpenting adalah bagaimana membuat Kota Watansoppeng menjadi kota yang lebih nyaman dan ramah untuk ditinggali.
"Jika dibandingkan beberapa tahun lalu, kota ini sekarang sangat maju dan untuk itu Pasangan Sukses berkomitmen untuk membuatnya menjadi lebih baik lagi," kata H. Suwardi Haseng.
"Salah satunya adalah bagaimana agar kota ini mampu mengatasi problem dasar kebutuhan warga kota seperti air bersih.
"Problem paling mendesak untuk segera diatasi adalah penyediaan air bersih yang berkualitas, kontinyu dengan kuantitas yang besar.
"Untuk kondisi Kota Watansoppeng kita akan mengatasi dengan kebijakan yang lebih sederhana sehingga bisa cepat dinikmati warga dan dengan biaya yang tak terlalu membebani APBD," tambah pengusaha migas ini.
Suwardi menyebut PDAM Soppeng tidak mungkin dibiarkan berjalan dalam mengatasi problem itu.
"Pemerintah daerah harus melakukan intervensi mengatasi persoalan itu, jadi tak bisa hanya diserahkan ke PDAM.
"Kita telah mengindetifikasi bahwa problem utamanya adalah penyediaan air baku yang terbatas, kualitas air bersih yang minim serta pelibatan warga kota yang perlu ikut berpartisipasi dalam mengatasi masalah ini" tambahnya.
"Untuk mengatasi fluktuasi air bersih yang tidak stabil, Suwardi menyatakan pemanfaatan sumber air baku di sekitar kota harus dilakukan segera.
"Kota ini punya sejumlah titik sumber air baku yang belum dimanfaatkan secara maksimal.
"Selain itu, pemanfaatan teknologi pengolahan air bersih dan distribusinya ke warga harus dipikirkan dan segera dilaksanakan agar masalah ini bisa segera teratasi," tambahnya.
"Penyediaan air bersih secara kontinyu ini juga meliputi pemanfaatan sumber daya air tanah di sekitar kota dengan memerhatikan keberlangsung lingkungan hidup.
"Air tanah di sekitar kota dan bahkan di tengah kota masih ada untuk ikut mengatasi masalah air ini," katanya.
Seiring dengan itu, Suwardi juga merancang modernisasi layanan yang beriringan dengan perbaikan manajemen di internal PDAM Soppeng.
"Masyarakat tak boleh disulitkan dengan layanan cepat baik ketika mereka tak mendapatkan air maupun ketika akan melakukan kewajiban pembayaran air.
"Itu harus beriringan dengan perbaikan kondisi manajemen PDAM Soppeng yang mutlak harus dilakukan untuk mengatasi semua problem air bersih itu," tandasnya. (*)