Marwis Dalam Perspektif "Kerja Tanpa Tunggu" Paslon SUKSES di Pilkada Soppeng 2024
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Marwis Dalam Perspektif "Kerja Tanpa Tunggu" Paslon SUKSES di Pilkada Soppeng 2024

    Kabartujuhsatu
    Sabtu, 10 Agustus 2024, Agustus 10, 2024 WIB Last Updated 2024-08-11T10:14:43Z
    masukkan script iklan disini

    Soppeng, Kabartujuhsatu.news, Menjelang Pemilukada Kabupaten Soppeng 2024, Pasangan H Suwardi Haseng dan Selle KS Dalle yang berakronim SUKSES kini memiliki 4 dukungan partai Yakni Nasdem (4 kursi), Golkar (11 Kursi), Gerindra (3 Kursi) dan Demokrat (4 kursi) sehingga menjadi 22 kursi pengusung untuk maju menjadi kandidat di Pilkada Soppeng 2024.

    Pasangan SUKSES kini gencar melakukan kegiatan menjawab kebutuhan masyarakat terkait dengan infrastruktur dalam wilayah kabupaten Soppeng.

    Sejumlah wilayah mejadi sasaran tim SUKSES "kerja tanpa tunggu" bukan omon-omon langsung mengeksekusi di lapangan meskipun baru bakal calon. 

    Terkait Program Kerja Tanpa Tunggu dari Pasangan SUKSES, politisi partai Nasdem Marwis, S.Ag, M.Si menyampaikan tanggapannya , Ahad (11/8/2024). 

    Menurut Marwis, Persfektif "Kerja Tanpa Tunggu" dari Paslon SUKSES bermakna, "Memberilah kebermanfaatan tanpa mengharap..., bekerja tanpa menunggu tidak harus nanti, jika sudah menjadi bupati baru kerja. 

    Kata Dia"Berkontribusi tidak harus tunggu parentah, karena semua itu penjabaran dari hadits nabi sendiri, yakni Khaerunnas Anfauhum linnas yang artinya sebaik-baik manusia adalah yang memberi manfaat kepada manusia yang lain. 

    "Atau  tangan diatas jauh lebih baik dari tangan yang dibawah (memberi jauh lebih baik daripada menerima)", tuturnya. 

    Menurutnya, "Ada kerancuan alias kekeliruan  berfikir, jika kita meyakini, bahwa kalau seseorang yang diberi titipan rezeki berupa uang lantas ingin berkontribusi bagi rakyat, maka lantas dianggap tidak layak di jadikan pemimpin, karena justifikasi negatif dan stereotipe. 

    "Apalagi jika sikap dan tindakan yang dilakukan jauh hari sudah dipraktekkan dalam kehidupan sehari harinya, jelasnya. 

    Pria yang akrab disapa Cakwis ini mencontohkan, bahwa dalam sejarah sahabat Nabi  Muhammad SAW seperti Usman RA, Abdurrahman bin Auf diantara banyak sahabat yang memberi konstribusi positif untuk umat, pun seorang Siti Khadijah istrinya nabi sendiri yang terkenal pedagang kaya banyak membantu perjuangan nabi sendiri, urai Marwis mencontohkan. 

    Dikatakannya,"Sungguh keliru juga, jika memandang banyaknya uang lantas jika jadi calon untuk suatu kontestasi, maka lantas dipakai untuk berjuang, kemudian langsung disebut melakukan money politik. 


    "Bahwa itu dipakai untuk membantu sesama, berbagi, bersilaturrahmi, dan dengan cara terukur dan terlaporkan kepihak berwenang nantinya (bukan hasil pencucian uang, rampokan) seperti banyak yang dilakukan  elit politik dinegeri ini dengan melakukan korupsi. 

    "Menyampaikan visi misi dan melakukan program untuk meyakinkan rakyat itu bisa jadi cost politik, sehingga menjadi konsekuensi logis dan menjadi keniscayaan agar rakyat tidak "membeli kucing didalam karung". 

    "Proses pilkada langsung saat ini memang butuh biaya yang tidak sedikit (penyelenggara kpu, bawaslu, kepolisian, kontestan, partai politik).

    "Ini semua terjabarkan dalam regulasi pilkada, tandasnya. 

    Marwis berpendapat bahwa jauh lebih baik memilih calon pemimpin yang selain dikenal Jujur, Berani,Tegas, serta Cerdas (punya visi misi dan program yang terukur) dan bisa dipercakapkan diruang publik, karena itu menunjukkan kepada pemilih sebuah "peta jalan" yang akan dijalani selama 1 periode. 

    "Sekaligus dititipi amanah berupa rezeki (orang kaya) hasil ikhtiar perjuangannya sendiri, lantas ingin memberi manfaat kepada sesamanya untuk kebaikan daerahnya atau dengan kalimat bahasa Bugis yakni "makacua na malabo "tidak kikir pelit alias masekke. 

    Kata Marwis, "Jejak rekam bisa terbaca dan ditelusuri, bahkan seorang figur Capres Anies Baswedan pernah mengatakan track rekord adalah alat terbaik untuk mengukur kinerja  seseorang karena itu bukti konkrit, Wallahu a'lam, pungkas 
    Marwis. 

    (Red) 
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini