Makassarr, Kabartujuhsatu.news- Jelang Pilkada Serentak 27 November 2024 mendatang, tensi politik semakin menghangat. Aksi dukung-mendukung kepada kandidat mulai ramai terdengar.
Tak terkecuali untuk Pilkada di Kabupaten Luwu Timur. Setelah sebelumnya santer hanya diramaikan oleh dua pasangan calon (Paslon), kini Pilkada Lutim disinyalir bakal diikuti tiga Paslon.
Kondisi tersebut menuai perhatian berbagai pihak, termasuk dari organisasi paguyuban Kerukunan Keluarga Luwu Timur (KKLT).
Ketua Umum KKLT Dr. dr. Abdul Rahman Rauf, Sp.OG(K) menegaskan, terhadap Pilkada di Kabupaten Luwu Timur, organisasi yang dipimpinnya memiliki sikap yang jelas.
"Kalau soal Pilkada, saya tegaskan KKLT berada pada posisi yang independen.
"Kami secara organisasi tidak dibenarkan memihak pada salah satu Paslon," tegas Dokter Mammang, sapaan karibnya di Makassar, Minggu (18/08/2024).
Menurutnya, independensi organisasi KKLT tertuang dalam aturan di Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang telah ditetapkan saat Musyawarah Besar (Mubes) II KKLT.
"Posisi KKLT sudah sangat jelas, tertuang di AD/ART hasil Mubes 9 Juni lalu. Bahwa ini organisasi non-politik, aslinya hanya paguyuban warga perantauan asal Lutim yang ada di Makassar dan sekitarnya," jelas Dokter Mammang.
Karena itu, ia berharap tidak ada pihak yang mencoba mengait-ngaitkan organisasi KKLT dengan salah satu Paslon di Pilkada Lutim.
"Jadi mohon KKLT tidak disangkutpautkan dengan salah satu kandidat atau tim sukses kandidat di Pilkada Lutim. Kami netral dan independen," tegasnya.
Hanya saja, owner Klinik InaU Daya ini menjelaskan, KKLT juga tidak dapat menghalangi hak demokrasi individual setiap personil pengurus untuk mendukung kandidatnya di Pilkada.
"Tentu itu juga hal yang harus kita hormati bahwa setiap warga negara berhak memilih atau dipilih dalam konteks politik, KKLT tidak boleh mematikan hak demokrasi seperti itu," ungkapnya.
Dokter Mammang menjamin, KKLT tidak akan mengeluarkan instruksi untuk mendukung siapapun di Pilkada nanti.
"Semua kita serahkan ke masing-masing individu saja," pungkasnya. (*)