DPKHP Soppeng Kerja Sama Fakultas Vokasi Unhas Manfaatkan Ikan Tokke Jadi Abon
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    DPKHP Soppeng Kerja Sama Fakultas Vokasi Unhas Manfaatkan Ikan Tokke Jadi Abon

    Kabartujuhsatu
    Minggu, 01 September 2024, September 01, 2024 WIB Last Updated 2024-09-02T01:32:14Z
    masukkan script iklan disini

    Soppeng, Kabartujuhsatu.news, Pemerintah Kabupaten Soppeng melalui Dinas Peternakan, Kesehatan Hewan dan Perikanan mengintensifkan kerja sama dengan berbagai pihak termasuk dengan Fakultas Vokasi Unhas yang salah satu kampusnya berlokasi di Ompo Soppeng. 

    Kerja sama ini bertajuk kedaireka dengan menggunakan dana padanan atau matching fund dari Kemendikbudristek RI.

    "Ada dua  kegiatan sekaligus dalam program ini yaitu Pemanfaatan Maggot Sebagai Pakan Ikan pada Kolam Terpal melalui Prodi Aquakultur Perikanan, ujar Kepala DPKHP Erman Asnawi, Senin (2/9/2024). 

    "Selain itu adalah Pemanfaatan Ikan Sapu-sapu (bale tokke) menjadi Abon dan Pakan Ternak melalui Prodi Agribisnis Peternakan, sambung alumni fakultas peternakan IPB Kota Bogor ini. 

    Diterangkan bahwa, "Pelatihan pemanfaatan maggot ini diikuti oleh 30 pelaku usaha perikanan, utamanya pemilik budidaya ikan pada kolam terpal yang dilaksanakan di Aula Perkebunan Kecamatan Lalabata pada tanggal 31 Agustus sampai 1 September 2024, sebutnya. 

    Menurutnya, Kegiatan ini diharapkan menjadi solusi tingginya harga pakan pabrikan, mengingat maggot memiliki kandungan ptotein yang tinggi dan juga sekaligus dapat mengurangi beban TPA, karena sampah organik akan menjadi pakan utama maggot. 

    Kegiatan juga dihadiri oleh Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Dinas Koperindag dan Camat Lalabata.


    Sementara itu bertempat di UPT Salomate Kecamatan Marioriawa dilakasanakan pelatihan pemanfaatan ikan sapu-sapu menjadi abon dan pakan ternak yang diikuti oleh 30 Ibu Rumah Tanggal pada tanggal 31 Agustus sampai 1 September 2024. 

    Ikan sapu-sapu saat ini menjadi momok bagi nelayan karena selain merusak jala nelayan, juga merusak ekosistem dan mengkonsumsi telur dan larva ikan endemik. 

    Dengan upaya menjadikan ikan sapu-sapu bernilai ekonomi, maka diharapkan nelayan tidak lagi melepas kembali ikan sapu-sapu yang terjaring tetapi membawa ke daratan untuk diolah dan dimanfaatkan. 

    Daging ikan sapu-sapu diolah menjadi abon dan selebihnya diolah menjadi pakan ternak seperti ayam dan itik. 

    Dengan demikian bisa menjadi tambahan pendapatan dan juga peningkatan gizi keluarga.

    (Red) 
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini