Soppeng, Kabartujuhsatu.news, Sebuah inovasi di sektor pertanian khususnya pupuk bersubsidi kembali di luncurkan oleh Kementerian Pertanian RI yang berkolaborasi dengan PT Pupuk Indonesia, Bank BRI serta Pemerintah Kabupaten Soppeng melalui Dinas TPHPKP.
"Inovasi ini merupakan win-win solusi menjawab kendala /dinamika penyaluran dan penebusan pupuk bersubsidi yang terlalu rumit bagi petani, ungkap Plt Kadis TPHPKP Kabupaten Soppeng Ariyadin, STP, M.Si. Rabu (11/9/2024).
Menurut Ariyadin, "Melalui sistem integrasi antara E-Kartu Tani dan KTP merupakan terobosan baru untuk mencegah kelebihan bayar di kios, ujarnya.
"Hal ini, kata Ariyadin, Adalah untuk membuktikan bahwa komitmen motto pelayanan yang lebih baik yang tercermin melalui sistem integrasi ini, sehingga petani dapat dengan mudah untuk melakukan penebusan pupuk, tandasnya.
Dihadapan peserta Pertemuan Sosialisasi Sistem Pupuk Bersubsidi Terintegrasi dan Uji Coba Mesin EDC MPOS Kios di Kabupaten Soppeng Tahun 2024, Ariyadin menekankan bahwa Sektor pertanian merupakan sektor yang memberikan kontribusi cukup besar dalam pembangunan perekonomian khususnya kita di Kabupaten Soppeng, sehingga dibutuhkan dukungan dalam pelaksanaannya.
Ariyadin menuturkan bahawa, "Khususnya bagi para petani kita dalam melakukan budidaya tanaman, mulai dari penyiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, sampai dengan panen dan pasca panen, dan tentunya dibutuhkan akses untuk memudahkan kegiatan usaha taninya.
Terkait dengan pupuk, kondisi kuota pupuk sampai dengan bulan September 2024 Ariyadin menyebut untuk Urea Kuota sebesar : 32.790 ton dengan
Realisasi 12.338 ton (37.63%), sedangkan Sisa Kuota sebesar 20.452 ton.
"Untuk NPK Kuota sebesar 32.000 ton, dengan Realisasi 8.993 ton (28.10%), sedangkan Sisa Kuota sebesar 23.007 ton.
"Untuk NPK FH Kuota 8.900 ton
dengan realisasi 467 ton (5.25%) sedangkan Sisa Kuota
sebesar 8.433 ton.
Dikatakan juga bahwa, "Berdasar pada sisa kuota diatas, ketersediaan pupuk untuk Kabupaten Soppeng sampai akhir Tahun sangat mencukupi, bahkan setelah dihitung-hitung kemungkinan tidak semuanya dapat direalisasikan, mengingat kondisi sekarang memasuki musim kemarau.
"Olehnya itu jika dimungkinkan kami mengusulkan bisa dilakukan realokasi untuk di geser ke Kabupaten lain yang membutuhkan, kata Plt Kadis TPHPKP.
"Terkait pelaksanaan kegiatan hari ini, yang merupakan mekanisme penyaluran pupuk bersubsidi yang berjalan di Kabupaten Soppeng yaitu dengan 2 alat yakni Kartu Tani dan KTP, sebutnya.
Dikesempatan itu, Ariyadin juga menyampaikan terima kasih kepada ibu dari Kementrian Pertanian yang sudah menyempatkan berkunjung ke Kabupaten Soppeng.
Begitu pula dengan perhatiannya mengingat di wilayah Sulawesi Selatan ini Kabupaten Soppeng pengguna Kartu Tani terbanyak kedua setelah Kabupaten Pinrang, terang Ariyadin.
Dipaparkan bahwa, "Sepanjang tahun 2024 ini setiap kios pupuk bersubsidi melayani masing-masing petani dengan Kartu Tani atau dengan KTP (salah satunya) namun disisi lain transaksi dengan 2 alat tersebut tidak saling beririsan sehingga belum saling memotong kuota pupuk bersubsidi petani yang menebus sehingga menyebabkan terjadinya kelebihan gesek yang berdampak pada denda kios.
"Mengingat banyaknya petani yang harus dilayani oleh kios tentu dibutuhkan system yang bisa langsung terintegrasi dengan 2 alat penebusan ini, katanya.
Ia menuturkan bahwa, Bersama mitra PT. Pupuk Indonesia dan BRI pihaknya dapat bekerja sama demi kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi di Kabupaten Soppeng.
Olehnya itu ia berharap dengan uji coba penggunaaan mesin EDC MPOS ini dan terintegrasinya system Kartu Tani dan i-pubers dapat membantu kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi, mengingat sekarang ini sudah menjelang akhir Tahun 2024 dimana biasanya permintaan pupuk bersubsidi lumayan tinggi di Musim Tanam (MT) Oktober- Maret 2024/2025, sehingga semua petani tetap terlayani secara optimal dan kios dapat bertransaksi tanpa khawatir adanya kelebihan gesek dan tentu dapat membantu kelancaran administrasi dan penyaluran kios ke kelompok tani/petani di wilayah masing-masing, pungkasnya.
Kegiatan ini dihadiri, Direktur Pupuk dan Pestisida dalam hal ini diwakili oleh ibu Sri Pujiati dan Ibu Riana, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Prov. Sul-Sel atau yang mewakili, Pimpinan PT. Pupuk Indonesia beserta jajarannya, Pimpinan BRI Pusat, BRI Kanwil Makassar dan BRI Cabang Soppeng beserta para petugas bansos, Koordinator BPP Kecamatan seKabupaten Soppeng, Distributor Pupuk Bersubsidi se-Kab.Soppeng dan Kios/KPL pupuk bersubsidi se-Kabupaten Soppeng.
(Red)