Soppeng, Kabartujuhsatu.news, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Soppeng, Andi Sumangerukka, SE., S.Sos., M.Si., menegaskan pentingnya bagi Guru Penggerak, Pengajar Praktik, dan Fasilitator untuk membuktikan kehebatan mereka melalui aksi nyata dalam setiap perlombaan dan ajang kompetisi yang diikuti siswa-siswinya.
Kehebatan guru tidak boleh hanya menjadi label atau gelar, tetapi harus dinyatakan dalam bentuk prestasi nyata yang mampu membawa siswa mencapai kesuksesan. (8/9/2024).
"Kehebatan itu harus dinyatakan, bukan hanya menjadi sebutan," tegas Andi Sumangerukka.
Kata Dia"Guru Penggerak, Pengajar Praktik, dan Fasilitator tidak boleh menunggu diminta untuk bergerak, tanpa perlu diperintah, mereka harus tergerak untuk menginspirasi dan membimbing siswa-siswinya meraih prestasi".
Lebih lanjut, Andi Sumangerukka menyatakan bahwa hal ini harus menjadi bahan introspeksi bagi para Guru Penggerak, Pengajar Praktik, dan Fasilitator, terutama ketika guru non-penggerak mampu menunjukkan keahlian mereka dan membuktikannya melalui aksi nyata.
"Jika guru-guru non-penggerak dapat memperlihatkan kemampuan mereka dan memberikan kontribusi nyata melalui tindakan, maka hal ini harus menjadi cerminan bagi Guru Penggerak dan yang lainnya untuk lebih proaktif dan menunjukkan kehebatannya".
Tantangan ke depan bagi Guru Penggerak, Pengajar Praktik, dan Fasilitator adalah bagaimana mereka bisa menunjukkan kemampuan mereka tidak hanya melalui teori atau gelar, tetapi melalui peran aktif dalam mengasah keterampilan dan potensi siswa di berbagai bidang.
Keberhasilan siswa di tingkat lokal, nasional, dan internasional menjadi bukti nyata kehebatan seorang guru.
"Dalam dunia pendidikan, kehebatan seorang guru dinilai dari bagaimana mereka mendampingi siswa untuk meraih prestasi.
"Jika kehebatan itu hanya menjadi label tanpa aksi nyata, maka makna kehebatan itu akan hilang," tutup Andi Sumangerukka.
Dengan pernyataan tersebut, diharapkan Guru Penggerak, Pengajar Praktik, dan Fasilitator di Kabupaten Soppeng semakin terdorong untuk menunjukkan kehebatannya melalui aksi nyata yang membawa dampak positif bagi siswa, bukan hanya sekadar pengakuan formal.
(Red)