Kementan dan BKPSDM Nunukan Perkuat Kapasitas Penyuluh Pertanian Melalui Pelatihan Mekanisasi
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Kementan dan BKPSDM Nunukan Perkuat Kapasitas Penyuluh Pertanian Melalui Pelatihan Mekanisasi

    Kabartujuhsatu
    Rabu, 04 September 2024, September 04, 2024 WIB Last Updated 2024-09-04T10:41:06Z
    masukkan script iklan disini

    Gowa, Kabartujuhsatu.news, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku bekerjasama dengan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Nunukan gelar pelatihan pelatihan mekanisasi pertanian dalam rangka peningkatan kapasitas penyuluh pertanian, Selasa (3/9/2024).

    Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman selalu menyampaikan bahwa Penyuluh adalah pahlawan pangan dan garda terdepan swasembada pangan.

    Kepala BKPSDM Nunukan, Surai mengatakan apabila pertanian ingin maju maka kapasitas SDM pertanian harus terus ditingkatkan untuk mendukung pembangunan pertanian.

    “Diharapkan para penyuluh dapat meningkatkan kapasitasnya dalam pemanfaatan alat mesin pertanian untuk mendukung produktivitas pertanian dan percepatan tanaman padi dan jagung di Nunukan sehingga umpan baliknya dapat meningkatkan kesejahteraan petani,” harapnya saat memberikan sambutan.

    Kegiatan pelatihan ini dibuka langsung oleh Kepala BBPP Batangkaluku, Jamaluddin Al Afgani, dalam kesempatannya ia mengatakan bahwa Kabupaten nunukan punya kekhasan tersendiri, dengan pulau-pulau yang luar biasa terpisah dari kota induknya.


    “Tentu kondisi ini terkait dengan pengembangan pertanian butuh kekhasan sehingga kreativitas para petani dan penyuluh itu sangat dibutuhkan dengan kondisi daerah yang demikian, kita paham bahwa dalam produksi pertanian itu paling tidak, sarana yang sangat kita butuhkan adalah pupuk,” imbuhnya.

    Jamaluddin menambahkan, pihaknya telah melaksanakan panen raya dengan melakukan uji coba tiga perlakuan pemupukan, yaitu pemupukan 100% kimia, 80% kimia, 20% kimia ditambah pupuk organik.

    Hasil dari pengujian tersebut, BPS Gowa telah melakukan pengambilan ubinan dan hasilnya adalah penggunaan 20% kimia ditambah pupuk organik yang direkayasa sendiri menghasilkan 8,04 ton per hektar yang mana produksi nasional rata-rata masih di angka 6,5 ton per hektar.

    Dalam kesempatan tersebut, Jamaluddin juga meminta agar penyuluh pertanian Nunukan untuk mendukung program yang saat ini tengah digenjot Kementerian Pertanian, yaitu Perluasan Areal Tanam (PAT). 


    “Diharapkan kepada Bapak / Ibu di wilayahnya masing-masing agar memotivasi petani, apabila ada sumber air kemudian tersedia lahan, maka mari kita motivasi untuk menanam,” serunya.


    Lanjut Jamal, apabila petani tidak memiliki sarana seperti pompa, peluang masih ada untuk mengusulkan penambahan.

    “Apalagi kebetulan Kalimantan Utara Penanggung Jawab wilayahnya adalah Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Kementan,” imbuhnya

    Hal tersebut juga disampaikan Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti mengatakan peran penyuluh di lapangan memiliki peran inti dalam keberhasilan program (PAT) ini.

    "Penyuluh pertanian diharapkan dapat memberikan bimbingan dan dukungan teknis yang diperlukan bagi petani di setiap kabupaten," jelasnya

    Pelatihan yang berlangsung selama 7 hari efektif tersebut diikuti oleh 30 peserta yang akan dibekali mata pelatihan seperti K3, Pengoperasian dan Perawatan traktor dan combine harvester, pembuatan bibit padi menggunakan dapog, pengoperasian rice transplanter dan pengoperasian pompa air.
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini