Gowa, Kabartujuhsatu.news- UPT Kementerian Pertanian, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku latih Kelompok Tani dan Kelompok Wanita Tani selama 2 hari melalui Bimtek Teknologi Tepat Guna Pertanian Kerjasama Desa Pattontongan Kecamatan Mandai.
Meski berlangsung singkat, peserta yang berjumlah 30 orang ini dibekali materi berupa Pemahaman Kepmendesa 82 Tahun 2022, Prioritas Penggunaan Dana Desa untuk Ketahanan Pangan, Teknologi Pengawatan Limbah Budidaya Tanaman Jagung dan Padi, Pertanian Berkelanjutan Mendukung Ketahanan Pangan.
Kegiatan dibuka langsung oleh Camat Mandai, Andi Chaebar (30/8/2024). Dalam sambutannya, mengatakan bahwa bertani itu banyak yang menganggap kotor, hal itu terjadi lantaran petani belum mampu menerapkan teknologi tepat guna pertanian.
"Kita jangan hanya mengandalkan pada satu sistem pertanian, namun kita bisa mengintegrasikan pertanian, peternakan dan perkebunan," ungkapnya.
Andi Chaebar berharap pertanian terpadu (integrated farming) bisa diterapkan di Desa Pattontongan untuk menciptakan ketahanan dan kemandirian pangan.
Sementara itu, Ketua Tim Kerja Program dan Kerjasama BBPP Batangkaluku, Yuli Nurnaningsih mengatakan bahwa BBPP Batangkaluku terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai pihak, baik itu pemberian pelatihan maupun penggunaan sarana.
Yuli juga menambahkan bahwa pelatihan yang diselenggarakan ini merupakan salah satu upaya BBPP Batangkaluku untuk mendukung peningkatan kapasitas petani dalam mengadopsi teknologi pertanian yang tepat guna.
"Kami berharap ilmu yang telah diberikan selama pelatihan ini dapat langsung diaplikasikan di lapangan dan membawa manfaat bagi kesejahteraan warga Desa Pattontongan," harap Yuli.
Secara terpisah, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam pertemuannya dengan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) mengatakan peranan kepala desa selama ini sangat penting untuk menunjang aktivitas bertani di masing-masing wilayah. Kepala desa juga memiliki andil besar dalam meningkatkan hasil produksi berbasis teknologi dan mekanisasi.
"Seandainya saya seorang kepala desa maka saya pastikan saya yang paling sejahtera. Kenapa? Karena aku berani bertani dan mendukung ketahanan pangan negara," katanya.
Hal yang sama disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, meminta kepada para pihak agar selalu fokus bersinergi untuk program peningkatan produktivitas pangan.