Kendari, Kabartujuhsatu.news- Upacara Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) TNI AL ke-79 di Pangkalan Angkatan TNI AL) LANAL Kendari digelar dengan hikmat di pimpin oleh Mayor Laut (PM) Muh Sufyadin Syah Sidin di Dermaga Lanal Kendari, Selasa 10 September 2024.
Bertindak sebagai Komandan Upacara (Danup) Kapten Laut (P) Agus Adi Purwanto, A.md, Perwira Upacara (Paup) Letda Laut (KH) Samrudin Pame serta
Pengucap Sapta Marga Serda Keu Nuin Hayat.
Hari ulang tahun Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (HUT TNI AL) diperingati setiap tahun pada tanggal 10 September.
Peringatan nasional ini berkaitan dengan berdirinya Badan Keamanan Rakyat Laut (BKR Laut) pada tanggal 10 September 1945.
Hari ini Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Kendari menggelar upacara puncak peringatan HUT ke-79 TNI AL di Mako TNI AL Lanal Kendari, Selasa 10 September 2024.
Pada upacara HUT TNI AL ke - 79 di Lanal Kendari dilakukan pembacaan sejarah TNI AL, berikut informasi selengkapnya :
-Tema HUT ke-79 TNI AL
Dilansir situs resmi TNI AL, HUT ke-79 TNI AL mengusung tema "Dengan Semangat Jalesveva Jayamahe TNI AL Siap Wujudkan Nusantara Baru Indonesia Maju".
Sebelumnya menjelang HUT ke-79 TNI AL Tahun 2024, sejumlah satuan TNI AL di berbagai daerah melaksanakan ragam kegiatan, seperti doa bersama, upacara ziarah, tabur bunga hingga perlombaan, seperti yang dilakukan Lanal Kendari.
-Sejarah HUT TNI AL 10 September : Berdirinya Badan Keamanan Rakyat Laut (BKR Laut) pada tanggal 10 September 1945 menjadi tonggak penting bagi kehadiran Angkatan Laut di lingkungan Republik Indonesia.
Kehadiran BKR Laut ini tidak lepas dari peran tokoh-tokoh bahariawan yang pernah bertugas di jajaran Koninklijke Marine selama masa penjajahan Belanda dan Kaigun pada jaman pendudukan Jepang.
Faktor lain yang mendorong terbentuknya badan ini adalah masih adanya potensi yang memungkinkannya menjalankan fungsi Angkatan Laut, seperti kapal kapal dan pangkalan, meskipun pada saat itu Angkatan Bersenjata Indonesia belum terbentuk.
Terbentuknya organisasi militer Indonesia yang dikenal sebagai Tentara Keamanan Rakyat (TKR) turut memacu keberadaan TKR Laut yang selanjutnya lebih dikenal sebagai Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI).
Sejumlah Pangkalan Angkatan Laut terbentuk, kapal-kapal peninggalan Jawatan Pelayaran Jepang diperdayakan, dan personel pengawaknya pun direkrut untuk memenuhi tuntutan tugas sebagai penjaga laut Republik Indonesia.
Kekuatan yang sederhana tidak menyurutkan ALRI untuk menggelar Operasi Lintas Laut dalam rangka menyebarluaskan berita proklamasi dan menyusun kekuatan bersenjata di berbagai tempat di Indonesia.
Di samping, itu mereka juga melakukan pelayaran penerobosan blokade laut Belanda dalam rangka mendapatkan bantuan dari luar negeri.
Sejak tahun 1966, ALRI yang kemudian disebut dengan TNI AL mengalami babak baru dalam perjalanan sejarahnya seiring dengan upaya integrasi ABRI.
Dengan adanya integrasi ABRI secara organisatoris dan operasional, mampu menyamakan langkah pada pelaksanaan tugas di bidang pertahanan dan keamanan sehingga secara doktrinal, arah pengembangan kekuatan dan kemampuan setiap angkatan menjadi terpusat.
Kegiatan operasi yang menonjol pada kurun waktu 1970-an adalah Operasi Seroja dalam rangka integrasi Timor-Timur kepada RI. TNI AL berperan aktif dalam operasi pendaratan pasukan, operasi darat gabungan, dan pergeseran pasukan melalui laut.
Selain itu, Inspektur Upacara Mayor Laut (PM) Muh Sufyadin Syah Sidin membaca sambutan Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto, SE., M.Si.
Dalam sambutan Panglima TNI menyampaikan rasa syukur dan Terima kasihnya atas dedikasi dan prestasi baik yang telah ditunjukkan oleh TNI AL sampai pada hari ini di usianya yang ke-79 tahun.
Selamat Dirgahayu TNI AL ke-79 tahun dan selamat kepada seluruh Prajurit dan ASN TNI AL di manapun berada dan bertugas, apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya atas profesional, dedikasi dan militansi dalam setiap pelaksanaan tugas.
Upacara perayaan HUT TNI AL tahun ini menjadi paling istimewa karena baru pertama kalinya dilaksanakan diatas KRI produksi dalam negeri, ucap Panglima TNI.
Panglima TNI juga menyampaikan bagaimana menghadapi ancaman yang dalam semakin luas, spektrum sehingga transformasi pertahanan harus terus dilanjutkan untuk meletakkan fondasi bagi pembentukan kapabilitas pertahanan modern, yang memiliki sumber daya manusia berkualitas, dan relevan dengan perkembangan teknologi militer terkini, sehingga TNI di lingkungan strategis regional maupun global.
Untuk itu, Panglima dalam sambutannya itu berharap profesionalisme
TNI AL dapat selalu dijaga dan ditingkatkan dalam
menghadapi berbagai tantangan global dan nasional, seperti pelanggaran wilayah kedaulatan laut, pencurian kekayaan alam di laut, radikalisme, terorisme, ancaman siber, dan ancaman biologi, termasuk juga ancaman bencana alam.
Upacara Puncak peringatan HUT TNI AL ke-79 di Lanal Kendari turut dihadiri oleh mewakili Kapolda Sultra Dirpolairud Kombes Pol Faisal Florentinus Napitupulu, S.I.K., M.H, DPRD, Kemenkumham Wilayah Sultra, mewakili Gubernur, BNN, Navigasi Kemenhub, AMI, AIPI, Prajurit Yonif 725/Woroagi, dan sejumlah tamu undangan lainnya. Selesai Upacara dilanjutkan dengan ramah tamah di Aula Mako Lanal TNI AL Kendari.
(Pen)