Gowa, Kabartujuhsatu.news- Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku telah membekali 30 penyuluh pertanian pengoperasian dan perawatan alat mesin pertanian melalui pelatihan mekanisasi pertanian kerjasama BKPSDM Kabupaten Nunukan yang berlangsung selama 7 hari efektif (2 sd 9 September 2024).
Pelatihan kali ini, peserta lebih banyak berada di lapangan untuk praktek langsung. Adapun alat mesin pertanian yang diajarkan yaitu traktor roda dua dan empat, combine harvester, rice transplanter, pompa air, dan pembuatan bibit padi menggunakan dapog.
Dalam penutupan, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku yang diwakili Ketua Kelompok Substansi Penyelenggaraan Pelatihan, Fitriani mengatakan mekanisasi merupakan dasar dalam meningkatkan efisiensi dan juga produktivitas pertanian.
"Mudah-mudahan ilmu yang diperoleh selama pelatihan dapat disampaikan ke petani," ungkapnya.
Lanjut Fitriani, ia mengapresiasi peserta atas antusiasme dan semangat yang telah jauh datang kesini dari Nunukan untuk mengikuti pelatihan.
"Kami sangat salut karena yang mengikuti pelatihan mekanisasi ini kebanyakan peserta adalah ibu-ibu, jadi pelatihan ini merupakan emansipasi atau tidak melihat gender, semua bisa menguasai mekanisasi, bisa menjalankan traktor," imbuhnya.
Sementara itu, salah satu peserta pelatihan, Jufri Boy Ijang mengungkapkan terima kasihnya kepada BBPP Batangkaluku atas ilmunya terkait mekanisasi alat mesin pertanian, yang menurutnya kegiatan tersebut sangat relevan dengan keadaan pertanian di Nunukan.
"Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dapat meningkatkan kompetensi kami sebagai penyuluh tentang bagaimana mengimplementasikan atau mengoperasikan dan merawat alat mesin pertanian," sebutnya.
Di berbagai kesempatan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan penyuluh adalah pahlawan pangan dan garda terdepan swasembada pangan.
"Penyuluh jangan pernah mengeluh dan harus merubah mindset serta keluar dari zona nyaman kalau ingin berhasil," sebutnya.
Secara terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Nursanti mengungkapkan bahwa petani dan penyuluh pertanian adalah aktor utama dalam peningkatan produksi padi nasional. Diantaranya melalui program Perluasan Areal Tanam (PAT) yang digencarkan Kementan bertujuan meningkatkan produksi padi.