Takalar, Kabartujuhsatu.news- Mengantisipasi ancaman krisis pangan Kementerian Pertanian berupaya melalui berbagai program, salah satunya pompanisasi guna mengenjot produksi.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, kerap mengatakan pompanisasi, merupakan bagian penting yang harus terpasang secara cepat dan merata di seluruh Indonesia. Maka itu, tidak ada waktu libur bagi jajaran Kementan yang sampai saat ini terus bergerak di lapangan.
"Sekali lagi teman-teman singsingkan lengan (baju) kita, saatnya kita siaga penuh karena di depan ada di titik yang sangat kritis. Aku minta tolong tidak ada tanggal merah bagi jajaran Kementan. Turun langsung ke lapangan dan tolong pengadaan pompa jangan lewat 2 minggu," sebut Menteri Amran.
Secara terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan , program pompanisasi diharapkan dapat bermanfaat bagi petani untuk mengairi sawah, sehingga proses pertanaman dapat berjalan lancar. Harapannya, pompa ini dapat dioptimalkan oleh petani, di wilayah lain yang membutuhkan.
Menindaklanjuti arahan Mentan Amran, Plt. Direktur Jenderal Hortikultura Taufiq Ratule sebagai Pj. PAT Sulawesi Selatan dan Tenaga Ahli Menteri Pertanian Abdul Haris Bahrun , didampingi Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku Jamaluddin Al Afgani yang juga Pj. PAT Takalar, Gowa, Luwu dan Palopo turun ke lapangan untuk meninjau irigasi perpompaan, Senin (16/9).
Dalam kegiatan tersebut, petani diminta untuk memanfaatkan bantuan pompa tersebut dengan segera mengairi lahan yang masih kering dan memeriksa kembali pemasangan pipa.
Plt. Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Taufiq Ratule, mengatakan masalah pangan adalah masalah serius yang harus ditangani.
"Tahun lalu kita terkena dampak El-Nino yang masih terasa hingga sekarang, produksi padi harus ditingkatkan lagi dengan program-program khusus yang sudah dilakukan Pak Menteri secara cepat yaitu dengan menggunakan pompa untuk mengairi lahan-lahan yang kering," ungkapnya.
Sehingga diharapkan, lanjut Taufiq, nantinya pertanaman akan meningkat, dari 1 kali ke 2 kali, 2 kali ke 3 kali sehingga produksi lebih banyak secara nasional.
"Sehingga masalah pangan bisa kita tangani segera, oleh karena itu, program sekarang yang cepat dan tepat adalah membagi pompa. Kementerian Pertanian telah membagi pompa seluruh Indonesia, sehingga ini dapat bermanfaat bagi peningkatan produksi dan kesejahteraan petani," sebutnya.
Hal senada disampaikan Tenaga Ahli Menteri Pertanian, Abdul Haris Bahrun mengatakan bahwa karena ini merupakan darurat pangan, maka dilakukan pemanfaatan sumber-sumber air permukaan menggunakan bantuan pompa.
"Alhamdulillah di Takalar ini dengan adanya bantuan dari Pemerintah, dapat dirasakan masyarakat, yang tadinya IP 100 menjadi IP 300," terangnya.
Selain itu, Ia meminta petani untuk memperhatikan pemasangan pipa dengan tidak menggunakan banyak siku, hal tersebut dapat mengurangi debit air yang keluar, dan penggunaan solar yang banyak.
Plt. Dirjen Hortikultura dan Tenaga Ahli Menteri mengunjungi dua titik lokasi, yaitu Kelompok Tani Tamalanrea dan Kelompok Tani Paggentungan Subur Kecamatan Polongbangkeng Utara, Takalar.
Ketua Kelompok Tani Tamalanrea, Angky mengucapkan terima kasih kepada Menteri Pertanian dan Pemerintah Kabupaten sampai Pusat atas bantuan pompa.
"Yang dulunya hanya tanam sekali, sekarang bisa sampai tiga kali dalam setahun dengan memanfaatkan air yang berada di sungai bisa mengaliri sawah menggunakan bantuan pompa tersebut," ungkapnya.