Barru, Kabartujuhsatu.news, Bupati Barru, Dr. (H.C) Ir. H. Suardi Saleh, M.Si, bersama Staf Ahli Menteri Pertanian RI, Prof. Dr. Ir. Yusran, M.Si, melaksanakan tanam padi perdana di Dusun Pallae, Desa Lampoko, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru, pada Rabu (11/09/2024).
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Penambahan Areal Tanam (PAT) tahun 2024.
Acara tanam padi perdana ini turut dihadiri oleh berbagai pejabat dan tokoh penting, termasuk Wakapolres Barru, Pabung Kodim 1405 Parepare, Kepala BSPI Sereal Maros (LO PAT Kemendagri RI), Kabid PSP Dinas TPHBUN Provinsi Sulsel, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Barru, serta perwakilan dari beberapa instansi terkait dan kelompok tani setempat.
Dalam sambutannya, Bupati Barru mengungkapkan rasa bahagianya atas kedatangan Staf Ahli Kementerian Pertanian di Barru.
Menurutnya, kehadiran tamu dari pusat selalu membawa berkah bagi Kabupaten Barru. Ia juga mengapresiasi Kepala BSIP Sereal Maros, Dr. Amin Nur, yang terus berperan aktif dalam mendukung sektor pertanian di Barru.
Bupati Suardi juga melaporkan bahwa meski luas lahan pertanian di Barru relatif kecil, yakni sekitar 15.700 hektar, kabupaten ini tetap mampu menghasilkan surplus beras sebesar 64 ton.
Ia memuji langkah Menteri Pertanian dalam menangani dampak El Nino, terutama melalui program pengadaan pompa untuk irigasi perpompaan.
Lebih lanjut, Bupati berharap dengan tambahan bantuan pompa, lahan pertanian tadah hujan di Barru yang mencakup sekitar 10 ribu hektar dapat meningkatkan indeks pertanaman menjadi IP300, sehingga produksi dan produktivitas dapat terus meningkat.
Sementara itu, Staf Ahli Kementerian Pertanian, Prof. Yusran, menyampaikan apresiasi kepada Bupati Barru atas dukungan yang diberikan untuk kelancaran program pertanian di daerah tersebut.
Ia juga menyampaikan salam hormat dari Menteri Pertanian RI yang berkomitmen penuh dalam membangun sektor pertanian.
Prof. Yusran menekankan bahwa program PAT adalah bagian penting dalam upaya menghadapi perubahan iklim dan memastikan ketahanan pangan nasional.
Prof. Yusran menjelaskan bahwa salah satu program jangka pendek Kementan adalah irigasi perpompaan untuk meningkatkan indeks pertanaman, optimalisasi lahan, dan penanaman padi gogo, yang semuanya bertujuan untuk mengatasi dampak kekeringan dan memastikan Indonesia tidak mengalami defisit pangan.
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk pejabat daerah, aparat kepolisian dan militer, kelompok tani, serta masyarakat sekitar yang antusias dalam mendukung program pertanian di Barru.