Gowa, Kabartujuhsatu.news- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan pompanisasi merupakan bagian penting yang harus terpasang secara cepat dan merata di seluruh Indonesia. Maka itu, tidak ada waktu libur bagi jajaran Kementan yang sampai saat ini terus bergerak di lapangan.
"Sekali lagi teman-teman singsingkan lengan (baju) kita, saatnya kita siaga penuh karena di depan ada di titik yang sangat kritis. Aku minta tolong tidak ada tanggal merah bagi jajaran Kementan. Turun langsung ke lapangan dan tolong pengadaan pompa jangan lewat 2 minggu," katanya.
Menindaklanjuti arahan Mentan, Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura sekaligus Pj. PAT Sulawesi Selatan setelah mendarat di Bandara Hasanuddin, ia bergerak langsung menuju lokasi pompanisasi Kelompok Tani Tanarea dan Baji Ampe, Kecamatan Pallangga, Gowa (7/9/2024).
Sesditjen Hortikultura, Muhammad Taufiq Ratule mengajak petani selaku penerima manfaat bantuan agar lahan yang belum dilakukan pertanaman segera digarap.
"Potensi air disini sangat luar biasa, maka pemilik lahan yang belum berkesempatan melakukan pertanaman ketiga, masih bisa dikejar melalui sistem tanam tabela, kalau perlu mari digarap bersama-sama," ujarnya.
Selain itu, ia meneruskan arahan Menteri Pertanian agar pompa tersebut dirawat dan dimanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan produktivitas dan menjaga ketahanan pangan.
"Pastikan sambungan pipa dari mesin menuju lahan terpasang dengan baik, ujung dari selang penghisap agar dipasangkan filter sehingga sampah dan pasir tidak nyangkut di mesin, dan jika terdapat kendala segera dilaporkan," pesannya.
Di kesempatan tersebut ia memotivasi dan mengapresiasi peran BBPP Batangkaluku, Babinsa, PPL, Dinas Pertanian Gowa, dan Petani yang senantiasa berkolaborasi dalam mengawal pelaksanaan pompanisasi.
Sementara itu, Kepala BBPP Batangkaluku sekaligus Pj. PAT Gowa, Jamaluddin Al Afgani menerangkan bahwa potensi air di dua kelompok tani tersebut sangat melimpah.
"Sungai ini tidak pernah kering, dan mengalir sampai ke Takalar, selain itu airnya juga jernih dan tidak berbau, oleh karena itu mari kita manfaatkan dengan baik kelebihan yang tidak dimiliki daerah lain," ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua Kelompok Tani Baji Ampe, Abdullah turut merasakan manfaat dengan adanya pompa tersebut, dan selanjutnya akan meningkatkan target indeks pertanaman menjadi 3 kali dalam setahun.
Secara terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti, menyatakan bahwa pihaknya akan turun ke lapangan untuk mendukung percepatan swasembada pangan, khususnya beras.
“Kita harus memastikan bahwa petani dapat menanam padi lebih dari dua kali setahun. Kami juga akan memberikan kemudahan dalam produksi, seperti ketersediaan bibit, pupuk, pengairan, serta alat dan mesin pertanian,” kata Santi.